SEPUTARTANGSEL.COM - Dokter Andi Khomeini Takdir berbicara tentang kewajiban vaksin dengan sanksi tertentu (mandatory vaccine) yang belakangan sering didengar.
Menurut Dokter Andi Khomeini, vaksin tidak perlu dipaksakan kepada masyarakat. Jika ingin mereka setuju divaksin, cukup dibujuk rayu dan diberi edukasi.
Masih menurut Dokter Andi Khomeini alias Dokter Koko, kebanyakan orang bisa diajak bicara dan terbuka untuk menerima saran.
Baca Juga: Dapat Vaksin Janssen, Warga Desa Kroyo Purworejo Cukup Suntik Vaksin Satu Kali
"Saya itu menolak 'mandatory vaccine'. Apalagi kalau sampai gunakan lengan hukum," ujar Andi Khomeini sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @dr_koko28, Minggu 14 November 2021.
"Tapi setuju cakupan vaksin seluas-luasnya dengan cara edukasi, bujuk rayu, dan 'consentual vaccine' (persetujuan vaksin-red)," sambung Dokter Andi Khomeini.
Cuitan di atas disetujui oleh netizen. Mereka mengaku ogah menerima dosis vaksinasi karena takut disuntik dan divaksin.
"Iya, Dok, main pemaksaan dan ancam-ancam gitu deh. Sampai ada berita di Lombok, kalau beberapa warga sampai sembunyi ke gua pinggir pantai buat menghindari petugas vaksin. Setelah ditanya, ternyata mereka takut," ungkap akun @encus_susi.