SEPUTARTANGSEL.COM - Indonesia dikabarkan sudah memperbaharui perjanjian wilayah ruang udara dengan Singapura.
Namun, perjanjian ruang udara yang sudah dilakukan Presiden Jokowi mendapat sorotan dari banyak pihak. Mereka menilai, ruang udara masih dikuasai Singapura. Indonesia hanya mendapat kuasa di atas jarak 37 ribu kaki.
Menurut Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, penguasaan Indonesia atas wilayah ruang udara Natuna di atas 37 ribu kaki, bukan didasarkan pada kemampuan Indonesia.
Indonesia sangat siap dan mampu untuk menyelenggarakan jasa layanan penerbangan di ruang udara Natuna berapa pun ketinggiannya.
Fasilitas diberikan kepada Singapura agar negara tetangga tersebut lebih mudah mengatur penerbangan pesawatnya masuk dan keluar Changi Airport.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memberi saran terbuka melalui cuitan di akun Twitter pribadinya.
"Semestinya detail perjanjian dipublikasikan. Supaya kita tahu pasti apa saja yang diperjanjikan," ujar Susi Pudjiastuti sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @susipudjiastuti, Rabu 26 Januari 2022.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Doakan TNI Terus Kuat untuk Melindungi Kedaulatan NKRI
Cuitan Susi Pudjiastuti pendek saja. Namun, netizen mengaitkannya dengan hal lain.
"Betul, biar rakyat tau. Jangan seperti perjanjian yang sudah-sudah. Dari barang sampai tenaga kerja pakai punya mereka. Eeehh .. Perjanjian apa itu, ya?" kata @ctrl_qwerty.
"Bener Bu Susi .. Tau sendiri pejabat rezim pada berbisnis," ucap @rizkyah.
Bahkan, @IdeBagus_store mengatakan, dengan perjanjian di mana Indonesia hanya berdaulat di atas ketinggian 37 ribu, pesawat radar Singapura akan lebih dulu tahu jika ada kecelakaan.
"Yang miris, pada kecelakaan pesawat radar Singapura lebih dulu tahu," kata @IdeBagus_store.***