China Bertindak Sepihak di Laut Natuna Utara, AS dan Uni Eropa Prihatin

- 3 Desember 2021, 16:45 WIB
 Kapal selam rudal balistik kelas Jin tipe 094A bertenaga nuklir milik Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) terlihat selama pertunjukan militer di Laut Natuna Utara pada 12 April 2018.
Kapal selam rudal balistik kelas Jin tipe 094A bertenaga nuklir milik Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) terlihat selama pertunjukan militer di Laut Natuna Utara pada 12 April 2018. /Foto: Reuters/Stringer/

SEPUTARTANGSEL.COM - Amerika Serikat dan Uni Eropa menyuarakan keprihatinan atas tindakan sepihak dan bermasalah yang dilakukan oleh China di Laut Natuna Utara.

Amerika Serikat dan Uni Eropa menekankan perlunya kontak dekatak dengan Beijing untuk mengelola persaingan dan persaingan yang sistematik.

Pernyataan bersama tersebut menyusul pembicaraan di Washington antara Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman dan Sekretaris Jenderal Layanan Tindakan Eksternal Eropa, Stefano Sannino, Kamis, 2 Desember 2021.

Baca Juga: Ketegangan Hubungan China dan Indonesia Meningkat di Natuna Utara, Diamnya Presiden Jokowi Dipertanyakan

"Ini "menekankan pentingnya Amerika Serikat dan Uni Eropa mempertahankan kontak yang berkesinambungan dan dekat pada pendekatan kami masing-masing saat kami berinvestasi dan menumbuhkan ekonomi kami, bekerja sama dengan China jika memungkinkan, dan mengelola persaingan dan persaingan sistemik kami dengan China secara bertanggung jawab," ujar Stefano Sannino.

Amerika Serikat dan Uni Eropa membahas mengenai pelanggaran hak di China, termasuk penindasan terhadap minoritas agama di Xinjiang dan Tibet dan erosi otonomi di Hong Kong, dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters, Jumat 3 Desember 2021.

Kedua belah pihak menyatakan kesiapan untuk memperdalam pembagian informasi AS-UE tentang disinformasi yang disponsori atau didukung oleh China.

Baca Juga: Bocor, China Kirim Surat ke Kemenlu, Larang Indonesia Lakukan Pengeboran di Lepas Pantai Natuna

"Mereka menyatakan keprihatinan yang kuat atas tindakan bermasalah dan sepihak China di Laut China Selatan dan Timur dan Selat Taiwan yang merusak perdamaian dan keamanan di kawasan itu dan berdampak langsung pada keamanan dan kemakmuran Amerika Serikat dan Uni Eropa," kata Stefano lagi.

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x