Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Adhie Massardi ikut menanggapi polemik pernyataan Edy Mulyadi.
Pernyataan Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan 'tempat jin buang anak' telah membuat masyarakat Kalimantan marah.
Edy Mulyadi akhirnya minta maaf kepada masyarakat Kalimantan atas ucapannya karena adanya kecaman yang bermunculan.
Baca Juga: Adhie Massardi Singgung Gibran dan Kaesang yang Berbisnis: Cabut Dulu TAP MPR No XI Tahun 1998
Adhie Massardi menilai bahwa aksi masyarakat Kalimantan yang mengecam Edy Mulyadi tersebut sebagai fenomena yang menarik.
Adhie Massardi menyampaikannya melalui cuitan di akun Twitter miliknya pada Selasa, 25 Januari 2022.
"KALIMANTAN BERGERAK. Ini fenomena menarik Kalimantan. Sensitivitas rakyat Borneo nyala berkat Bang Edy Channel," cuit Adhie Massardi yang dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @AdhieMassardi pada Selasa, 25 Januari 2022.
Kemudian, Adhie Massardi juga mengajak untuk menuntut permintaan maaf dari pihak lain yang juga telah merugikan masyarakat Kalimantan.
Pihak tersebut merupakan pihak yang membuat rakyat Kalimantan harus menghadapi bencana alam dan derita hidup yang nyata.
Pihak yang dimaksud Adhie Massardi adalah orang-orang yang sudah membakar hutan, menjarah batu bara di Kalimantan dan membuat warga di sana menderita akibat bencana alam.
"Saatnya nuntut MAAF para bedebah pembakar hutan, penjarah jutaan kubik batubara, yg bikin rakyat Kalimantan harus hadapi bencana alam dan derita hidup yg nyata," tutur Adhie.
Sebelumnya, Edy Mulyadi meminta maaf atas pernyataan kontroversialnya yang menyebut Kalimantan sebagai 'tempat jin membuang anak'.
Edy Mulyadi mengatakan pernyataannya itu sebetulnya untuk menggambarkan lokasi Kalimantan yang jauh.
"Tapi teman-teman, saya nggak tahu dengan motif apa segala macam ada yang berusaha memainkan isu ini, tapi meski demikian saya ingin sampaikan bahwa saya minta maaf itu benar-benar bukan masalah, saya akan minta maaf, itu mau dianggap salah atau tidak salah saya tetap minta maaf," ujar Edy Mulyadi.
"Cuma yang saya sampaikan konteks 'tempat jin buang anak' itu untuk menggambarkan lokasi yang jauh, terpencil," tambahnya.***
