KH Cholil Nafis Minta Partai Beri Sanksi Arteria Dahlan: Agar Persepsi Publik Tak Bergeser Jadi Antipartai

- 22 Januari 2022, 08:26 WIB
Ketua MUI KH Cholil Nafis meminta agar Arteria Dahlan diberi sanksi oleh partai.
Ketua MUI KH Cholil Nafis meminta agar Arteria Dahlan diberi sanksi oleh partai. /Instagram/@cholilnafis/

SEPUTARTANGSEL.COM - Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan kembali menjadi perbincangan publik.

Kini, Arteria Dahlan kini dianggap telah menyinggung masyarakat Sunda karena meminta seorang Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang berbahasa Sunda saat rapat untuk diganti.

Akibatnya, tak sedikit masyarakat yang mengecam sikap Arteria Dahlan yang dinilai rasis terhadap masyarakat Sunda.

Baca Juga: Bela Kajati Berbahasa Sunda, Darmaningtyas: yang Salah Itu Arteria Dahlan yang Tak Paham Budaya Bangsa

Bahkan, beberapa netizen mengunggah kembali berbagai kontroversi yang ditimbulkan Arteria Dahlan, termasuk saat menghardik Pengamat Hukum Tata Negara Feri Amsari dan Cendekiawan Profesor Emil Salim.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis ikut buka suara terkait kontroversi yang ditimbulkan oleh Arteria Dahlan.

Menurut KH Cholil Nafis, pernyataan dan sikap Arteria Dahlan merupakan contoh buruk yang harus ditinggalkan.

Hal itu diungkapkan oleh KH Cholil Nafis melalui cuitan di akun Twitter @cholilnafis pada Jumat,21 Januari 2022.

Baca Juga: Nilai Arteria Dahlan Lakukan Hate Speech, Rachland Nashidik: Ada Ajakan Tuk Mendiskriminasi Melalui Kekuasaan

"Beginian ini contoh buruk yg harus ditinggalkan," tulis KH Cholil Nafis.

Dia mengatakan Politisi PDIP itu tidak cukup hanya meminta, tapi perlu diberi sanksi oleh partai.

Menurut KH Cholil Nafis, sanksi tersebut agar persepsi publik tak bergeser jadi anti terhadap partai yang diikuti oleh Arteria Dahlan.

"Tak cukup hanya meminta maaf tp perlu diberi sanksi oleh partainya agar persepsi publik tak bergeser jadi anti partainya," ujarnya.

Baca Juga: Arteria Dahlan Minta Kajati Berbahasa Sunda Diganti, Dikritik Budi Dalton: Wakil Rakyatna Ge Rasis Kitu

Ketua MUI itu menegaskan hal tersebut merupakan saran agar wakil rakyat dapat memberikan contoh yang baik kepada rakyat dengan kesantunan dan mencintai kekayaan bahasa.

"Ini saran aja agar wakil rakyat memberi contoh baik kpd rakyat dg kesantunan dan mencintai kekayaan bahasa," pungkasnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

x