SEPUTARTANGSEL.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah buka suara terkait pernyataan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia soal penundaan Pilpres 2024.
Fahri Hamzah mengatakan, semua pihak, khususnya para politisi harus terbiasa dengan kekuasaan yang bersifat sementara.
Menurut Fahri Hamzah, itikad untuk mempertahankan dan memperpanjang kekuasaan merupakan penyakit.
"Kita semua terutama para politisi harus membiasakan bahwa umur kekuasaan itu sementara sifatnya. Maka, itikad untuk memperpanjang kekuasaan dan membuatnya bertahan lama adalah penyakit…," kata Fahri Hamzah, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Fahrihamzah pada Senin, 10 Januari 2022.
Fahri Hamzah pun mengimbau agar semua orang waspada apabila penyakit tersebut sudah menjangkiti tubuh pemerintahan. Ia menegaskan hal tersebut sebagai sesuatu yang berbahaya.
"Kita harus waspada jika penyakit ini sudah menular dalam pemerintahan. Berbahaya!," tegas Fahri Hamzah.
Lebih lanjut, mantan Wakil Ketua DPR RI itu meminta agar para penguasa waspada. Pasalnya, menurutnya penguasa akan kembali menjadi rakyat biasa.
Mantan Politikus PKS itu menuturkan, kematian selalu menanti tanpa waktu yang pasti.
"Waspadalah kalian para penguasa...
Akhirnya kalian akan jadi rakyat juga..
Kematian menanti tanpa jadwal pasti..," ujarnya.
Ia pun mengingatkan para penguasa untuk selalu bekerja di jalan yang benar. Menurutnya, ujung sebuah kekuasaan hanyalah pensiun atau mati.
"Tugas kalian kerja yang bener saja..
Ujung cerita adalah pensiun atau mati..," tuturnya.
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa para pelaku usaha ingin Pilpres 2024 ditunda karena tak ingin diganggu dengan urusan politik.
Pasalnya saat ini para pengusaha masih dalam masa pemulihan krisis akibat pandemi Covid-19.***