Presiden Jokowi Kerap Dituduh Anti-Islam, Mohamad Sobary: Agak Manipulatif, Sangat Politicking

- 28 Desember 2021, 18:04 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap kali dituduh anti-Islam, Mohamad Sobary angkat suara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap kali dituduh anti-Islam, Mohamad Sobary angkat suara /Foto: Instagram/@jokowi/

SEPUTARTANGSEL.COM - Budayawan Mohamad Sobary komentari tuduhan anti-Islam yang kerap kali dilayangkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Tuduhan tersebut disematkan kepada Jokowi terkait penangkapan sejumlah ulama dan aktivis. Indikator lainnya yakni munculnya istilah kadrun, radikal, hingga ekstremis yang digunakan untuk menstigma kelompok tertentu selama masa pemerintahan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Mohamad Sobary mengatakan bahwa tuduhan yang dilayangkan kepada pemerintahan Jokowi saat ini agak manipulatif.

Baca Juga: Ahok Diduga Terlibat Skandal Korupsi Pemprov DKI Jakarta, Netizen Minta Jokowi Pecat Komut Pertamina

"Agak manipulatif sih itu, agak manipulatif, politicking. Sangat politicking," kata Mohamad Sobary, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Selasa, 28 Desember 2021.

Mohamad Sobary pun mempertanyakan bagaimana mungkin ulama begitu mudah dikriminalisasi.

Menurut Mohamad Sobary, mereka yang dikriminalisasi merupakan kriminal sungguhan karena melakukan tindakan pidana tertentu.

Baca Juga: Presiden Jokowi Puas Lihat Produk UMKM, Netizen Malah Lapor Harga Telur Naik: Bisa Telepon Pak Menteri?

"Bagaimana orang sebentar-sebentar dikriminalisasi ulama? Ya banyak orang yang sudah menjawab, orang yang dikriminalisasi memang orang kriminal. Jadi apa masalahnya kalau orang yang melanggar tindakan-tindakan yang maknanya itu tindakan kriminil, ya dikriminilkan?" ujarnya.

Mohamad Sobary berpendapat, hal tersebut merupakan perkara yang sangat berat karena berhubungan dengan ancaman ideologi. Menurutnya, ada persoalan serius di Tanah Air.

Lebih lanjut, ia menegaskan tidak akan terlalu peduli kepada kelompok yang mengaku dikriminalisasi. 

Baca Juga: Presiden Jokowi Letakkan Batu Pertama RS Internasional di Bali, Netizen: Mending Faskes yang Ada Diperbaiki

"Nah ini saya tidak akan menganggap, tidak akan terlampau peduli mereka yang berteriak bahwa 'Kami dikriminalisasi'. Loh kalian memang kriminal. Bagi saya kalian kriminal, jadi dikriminalkan sudah bagian yang pada tempatnya," tegasnya.

Pria kelahiran 69 tahun yang lalu itu menilai, kelompok tersebut bukannya tidak tahu bahwa mereka melakukan tindakan kriminal dan melayangkan tuduhan kriminalisasi ulama.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini