SEPUTARTANGSEL.COM - Gubernur Banten Wahidin Halim meminta perlindungan dari negara usai kantornya digeruduk buruh pada Rabu, 22 Desember lalu.
Peristiwa tersebut terjadi saat para buruh menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) untuk menuntut kenaikan upah.
Melalui press rilis No.480/633-RLS.ADPIM/XII/2021, Wahidin Halim mengaku menyesalkan tindakan tersebut dan meminta negara untuk menjamin keamanan dirinya atas semua keputusan yang telah dia ambil.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Ceritakan Kisahnya Saat Jadi Buruh Digaji Rp200 Ribu, Netizen: Sekarang Berapa Kang?
"Saya pribadi tidak merasa tersinggung. Seharusnya negara memberikan rasa aman karena apa yang saya lakukan sesuai dengan peraturan," papar Wahidin dikutip SeputarTangsel.Com dari press rilis pada Kamis, 23 Desember 2021.
Gubernur Banten mengatakan tindakan tersebut telah menjadi bukti bahwa tidak adanya upaya mempertahankan atau melindungi dirinya sebagai pejabat daerah.
Dirinya bahkan mengaku tidak dapat membayangkan jika saat kejadian ia berada di dalam ruang kerjanya.
"Ini seharusnya menjadi perhatian masyarakat juga negara. Keputusan itu harus diback-up," tutur Wahidin.