Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal resmi terpilih dan dilantik sebagai Presiden Partai Buruh periode 2021-2026 pada Selasa, 5 Oktober 2021.
Terpilihnya Said Iqbal sebagai Presiden Partai Buruh disambut baik oleh sejumlah politisi. Salah satunya adalah Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera.
Mardani Ali Sera mengapresiasi Said Iqbal yang telah terpilih sebagai Pimpinan Partai Buruh.
Baca Juga: Terpilih Jadi Presiden Partai Buruh, Said Iqbal: Bukan Partai Dinasti, Pemiliknya Bukan Sony atau Iqbal
"Bravo buat Mas Said Iqbal," tulis Mardani Ali Sera, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @MardaniAliSera, Rabu, 6 Oktober 2021.
Mardani juga mendoakan agar Partai Buruh dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa.
Dia mengungkapkan PKS merasa senang bila orang-orang baik, seperti Said Iqbal, masuk dalam dunia politik.
"Mendoakan Partai Buruh dapat memberi kontribusi positif bagi kemajuan bangsa. PKS senang jika semua orang baik masuk ke politik," kata Ketua DPP PKS Bidang Kehumasan itu.
Baca Juga: Said Iqbal Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Buruh, Musni Umar: Saya Pernah Jadi Buruh 7 Tahun
Mardani mengatakan sebagai partai yang berbasis kader, PKS siap bekerja sama dengan Partai Buruh.
Bahkan, dia menyatakan PKS juga siap untuk berkompetisi secara sehat dengan Partai Buruh di bawah kepemimpinan Said Iqbal.
"Dan dengan basis sebagai partai kader, PKS siap bekerja sama dan berkompetisi secara sehat," ujar Politisi berusia 53 tahun itu.
Sebelumnya, Said Iqbal resmi menggantikan Sony Pudjisasono sebagai Presiden Partai Buruh usai terpilih saat Kongres Nasional IV Partai Buruh di Jakarta pada Selasa, 5 Oktober 2021.
Baca Juga: Sambut Hari Kemerdekaan ke-76, K-SBSI Gelar Unjuk Rasa Deklarasi Buruh Merdeka
Dalam kepemimpinannya, Said Iqbal menegaskan Partai Buruh mempunyai visi untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang sejahtera (welfare state).
Menurutnya, ada tiga prinsip utama agar Indonesia menjadi negara yang sejahtera, di antaranya adalah kesetaraan kesempatan, distribusi kekayaan yang adil dan merata, dan tanggung jawab publik.***
