"Patut disayangkan, karena tiba tiba ada banyak pihak yang berusaha mencari identitas dan mendekati para korban/orang tuanya untuk menggali cerita mereka, mengusik kembali hidup mereka," sedih Atalia.
Baca Juga: Netizen Indonesia Setuju Boikot Nikita Mirzani Hingga Trending Nomor 1 Twitter
Ia berharap masyarakat memahami dan memperhatikan kondisi psikologis para korban dan orang tuanya.
"Ada 5 korban yang belum sekolah dan 3 korban dikeluarkan dari sekolah karena diketahui telah memiliki anak. Kondisi mereka yang awalnya sudah mulai menerima keadaan, kini kembali cemas dan trauma. Bahkan ada yang ingin keluar dari sekolah dan pindah dari kampung halamannya," jelas Atalia prihatin.
Ia mengharapkan perlindungan bagi korban, termasuk dari pemberitaan.
"Hal itu penting agar korban lain pada kasus lain, berani melapor," tegasnya.
Atalia menjelaskan langkahnya melindungi korban dengan berkoordinasi banyak pihak.
"Memastikan langkah cepat dan paling aman agar para korban dibawah umur ini mendapatkan hak perlindungan sesuai dengan UU Perlindungan Anak, memastikan masa depannya, pendidikannya serta pengakuan hukum atas bayi yang dilahirkannya," tutupnya.
Baca Juga: Gus Baha Ungkap Orang Saleh Akan Dihisab Lebih Berat Dibanding Orang Zalim, Simak Penjelasannya
Ia pun mengajak semua pihak baik masyarakat maupun media massa untuk bersama-sama saling membantu memberikan rasa aman pada korban dengan fokus pada hukuman berat bagi pelaku, sehingga hal biadab seperti ini tidak terjadi lagi.