Network
"Sekali lagi saya melihat ini ada upaya menutup-nutupi kasus. Harusnya aparat hukum tidak memberikan perlindungan kepada pelaku. Kalau ini kan seperti ada upaya untuk tidak mem-blow up kasus tersebut," terangnya.
Kemudian, Anggota DPR RI tersebut juga memberikan saran kepada lembaga pendidikan agar selalu terbuka sehingga kasus tersebut tidak kembali terulang.
"Lembaga pendidikan baik itu asrama, pesantren atau lainnya harus terbuka soal informasi anak didiknya. Jangan ditutup-tutupi dengan alasan apapun, agar orang tua mempunyai akses untuk memantau perkembangan anak," jelasnya.
Sebelumnya muncul fakta baru dari kasus pemerkosaan terhadap santriwati yang dilakukan oleh predator seks Herry Wirawan di Kota Bandung tersebut.
Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut kembali mengungkap sebuah fakta yang mengejutkan, bahwa jumlah korban pemerkosaan santriwati ternyata mencapai puluhan orang atau tepatnya sebanyak 21 orang.
"Semuanya ada 21," ujar Diah Kurniasari Ketua P2TP2A Kabupaten Garut.***
Artikel ini telah tayang di Galamedianews dengan judul: "Guru Pesantren di Bandung Cabuli Belasan Santriwati, Nurul Arifin: Ini Sangat Memalukan dan Bejat"
