Dokter yang menyebut dirinya sebagai juru wabah itu mengungkapkan, PPKM Level 3 yang rencananya akan diterapkan oleh pemerintah tidak menggunakan indikator epidemiologi dan cenderung hanya berdasarkan ketakutan saja.
"Indikator epidemiologi tidak dipakai lagi untuk menetapkan kebijakan yg sifatnya parno," tegasnya.***