Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana mengaku heran dengan instruksi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk menggratiskan toilet di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina.
Cipta Panca mengatakan hanya dipungut Rp2 ribu saja, masyarakat kecil seperti petugas penjaga toilet tidak diperbolehkan.
Lantas, Cipta Panca menyinggung posisi Erick Thohir yang hanya diam ketika tes PCR dengan harga yang pernah sampai jutaan.
Baca Juga: Instruksi Menteri BUMN Erick Thohir ke Direksi Pertamina: Gratiskan Toilet di SPBU Seluruh Indonesia
Hal itu diungkapkan Politisi Partai Demokrat itu melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada Selasa, 23 November 2021.
"2000 perak masyarakat kecil nga boleh dapat. Tes PCR yang dulu jutaan dia anteng aja," tulis Cipta Panca, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @panca66, Selasa, 23 November 2021.
Sebelumnya, Erick Thohir menyinggung soal pungutan yang diminta oleh petugas penjaga toilet sebesar Rp2-4 ribu per orang.
Mengetahui ada pungutan, Erick Thohir menginstruksikan kepada Direksi Pertamina untuk toilet di seluruh SPBU Pertamina.
Baca Juga: Jokowi Ikut Tetapkan Harga PCR Bersama Erick Thohir dan Luhut, DPR Didesak Gunakan Hak Interpelasi
Hal itu disampaikan Erick Thohir melalui akun Instagram pribadinya saat kunjungan kerja ke Kecamatan Malasan, Probolinggo, Jawa Timur pada Senin, 22 November 2021.
"Kepada Direksi Pertamina saya mengharapkan fasilitas umum seperti ini harusnya gratis," kata Erick Thohir, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Instagram @erickthohir, Selasa, 23 November 2021.
Dia mengungkapkan SPBU Pertamina sudah mendapatkan keuntungan dari biaya penjualan bensin.
Terlebih, terdapat juga tambahan dari toko klontong yang berjualan di SPBU Pertamina. Menurutnya, masyarakat seharusnya mendapatkan fasilitas tambahan.
Baca Juga: Erick Thohir Sebut Tes PCR Keputusan Bersama Jokowi, Rocky Gerung: Terlihat Saling Tipu Antar Kabinet
"Karena kan sudah dapat dari jualan bensin. Apalagi ada juga toko klontong. Jadi masyarakat mestinya mendapat fasilitas tambahan," ujarnya.
Bahkan, dia juga meminta Direksi Pertamina untuk berbenah memperbaiki sistem pelayanan.***
