"Bahwa wakil rakyat bukan perkakas parpol. Wakil rakyat adalah instrumen rakyat," ujar Fahri Hamzah.
Partai politik, katanya, harus kembali menjadi lembaga yang menghasilkan pemikiran-pemikiran yang baik untuk rakyat.
"Partai harusnya kembali sebagai lembaga pemikiran. Semakin berpikir semakin baik bagi rakyat," tandasnya.
Bahkan Fahri Hamzah menyinggung partai politik yang kerap membagikan sembako tapi tidak bisa menghasilkan pemikiran untuk bangsa.
"Kalau parpol hanya jadi operator memang ia bisa memberi sembako tapi gak bisa cari jalan keluar bagi bangsa. Bukan berarti gak boleh baksos tapi baksos utama parpol adalah baksos ide," ungkap Fahri Hamzah.
Baca Juga: Saling Tuding Fahri Hamzah dengan Mantan Penyidik KPK: Kenapa Saya Tidak Ditangkap?
Politisi Partai Gelora tersebut juga bercerita ketika dia melawan pimpinan salah satu partai politik yang tidak bisa memelihara perbedaan.
"Dalam kasus saya melawan pimpinan parpol yang lalu, mereka tidak tahu cara memelihara perbedaan yang ada. Makanya saya disuruh mundur," ucap Fahri Hamzah.
"Waktu saya tanya, 'salah saya apa?' Jawabanya, 'tidak ada!'. Jadi konsep 'elected official' atau jabatan karena pilihan rakyat jangan mudah dirampas," sambung Fahri Hamzah.