Sindir Meutya Hafid, Dandhy: Banyak Jurnalis Perang Jadi Aktivis Antiperang, Kecuali Masuk Komisi I DPR RI

- 8 November 2021, 11:23 WIB
Dandhy Laksono kritisi sikap Meutya Hafid ketika sudah masuk menjadi anggota DPR RI
Dandhy Laksono kritisi sikap Meutya Hafid ketika sudah masuk menjadi anggota DPR RI /Instagram/@dhandy_laksono/

Dandhy juga mencontohkan wartawan lain yang menjadi aktivis antiperang, bukan malah mendukung tentara,

Baca Juga: Putri Soekarno Ungkap Penderitaan Usai Sang Ayah Meninggal: Karena Soeharto, Saya Tidak Dapat Melihatnya Hidup

"Almarhum Ersa Siregar (RCTI) di perang Aceh atau
@faridgaban (Tempo) di perang Bosnia adalah contoh jurnalis peliput perang yang sangat kritis terhadap pendekatan militer sebagai solusi konflik," tambah Dandhy. 

Dandy menyebut Farid Gaban pernah ditangkap polisi karena Demo menolak Darurat Militer di Aceh pada 2005.

Jurnalis lainnya, Maria Ressa dari Filipina yang juga penerima Nobel 2021, adalah veteran liputan perang di Timor Timur saat bekerja di CNN.

"Ia juga menentang metode Presiden Duterte memerangi narkoba yang dianggap memberi "cek kosong" pada polisi untuk melakukan kekerasan," lanjutnya.

Baca Juga: Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid Balas Serangan Seragam Warna Tentara DPR, Netizen: Punya Malu Dikit Kan Bisa

Bahkan ada eks-jurnalis BBC, Jake Lynch, yang menjadi aktivis yang banyak membela hak-hak Palestina.

"Sebagai veteran peliput konflik, Jake Lynch kini menjadi profesor di Universitas Sydney menulis dan mengajar studi perdamaian dan resolusi konflik," tutup Dandhy. ***

Halaman:

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini