"GSI ini tujuannya bukan untuk mencari profit bagi para pemegang saham. Sesuai namanya, Genomik Solidaritas Indonesia memang ini adalah kewirausahaan sosial sehingga tak bisa sepenuhnya diberikan secara gratis," sambung Luhut Pandjaitan.
Luhut mengatakan bahwa perusahaan miliknya, yaitu Toba Bumi Energi memang mempunyai andil bersama perusahaan lain dalam inisiasi perusahaan GSI tersebut.
"Partisipasi yang diberikan melalui Toba Bumi Energi merupakan wujud bantuan yang diinisiasi oleh rekan-rekan saya dari Grup Indika, Adaro, Northstar, dan lain-lain yang sepakat bersama-sama membantu penyediaan fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas yang besar. Bantuan melalui perusahaan tersebut merupakan upaya keterbukaan yang dilakukan sejak awal," kata Luhut Pandjaitan.
Baca Juga: Menko Marves Luhut Diduga Terlibat Bisnis Tes PCR, Yan Harahap: Penguasa Merangkap Pengusaha
Luhut juga mengungkapkan alasannya tidak menggunakan nama yayasan melainkan PT.
"Kenapa saya tidak menggunakan nama yayasan? Karena memang bantuan yang tersedia berada dari perusahaan. Dan memang tidak ada yang saya sembunyikan di situ," sambungnya.
Kemudian Menko Marves tersebut menegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada pembagian keuntungan dari bisnis PCR kepada pemegang saham dari GSI dalam bentuk apapun.
Bahkan Luhut mengungkapkan bahwa keuntungan yang diperoleh GSI digunakan untuk memberikan tes swab gratis kepada masyarakat.
"Kedua, hingga saat ini tidak ada pembagian keuntungan baik dalam bentuk deviden maupun dalam bentuk lain kepada pemegang sahamnya," kata Luhut Pandjaitan.