Demo Buruh dan Mahasiswa Kritik Jokowi di Hari Sumpah Pemuda, Ruhut Sitompul: Barisan Sakit Hati

- 29 Oktober 2021, 09:31 WIB
Politisi PDIP Ruhut Sitompul sebut massa unjuk rasa evaluasi kinerja Jokowi sebagai barisan sakit hati
Politisi PDIP Ruhut Sitompul sebut massa unjuk rasa evaluasi kinerja Jokowi sebagai barisan sakit hati /Foto: Tangkapan layar kanal YouTube Ruhut P Sitompul/

SEPUTARTANGSEL.COM - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ruhut Sitompul angkat suara terkait unjuk rasa yang dilakukan oleh para buruh dan mahasiswa pada hari Sumpah Pemuda Kamis, 28 Oktober 2021 di Jakarta.

Unjuk rasa tersebut dilakukan untuk mengevaluasi dua tahun kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Ruhut Sitompul menilai, unjuk rasa yang dilakukan buruh beserta mahasiswa di sejumlah daerah untuk mengkritik Jokowi merupakan ulah barisan sakit hati.

Baca Juga: Presiden Jokowi Berani Ambil Keputusan, Ahok Pimpin Ibu Kota Negara Baru? Begini Faktanya

"Yang demo kemarin Barisan sakit hati," kata Ruhut Sitompul, dikutip SeputarTangsel.com dari akun Twitter @ruhutsitompul pada Jumat, 29 Oktober 2021.

Menurut Ruhut Sitompul, para kadrun yang tidak pernah bercermin sudah tidak lagi memiliki rasa malu.

"Kadrun yg tdk pernah bercermin nggak ada malunya," ujarnya.

Baca Juga: Demo Buruh Evaluasi 2 Tahun Kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf, Polisi Tutup Jalan Medan Merdeka Barat

Mantan Ketua DPP Partai Demokrat itu mengatakan, Jokowi adalah Presiden RI ke-7 yang sangat dicintai rakyatnya.

Dia bahkan menyebut Jokowi terus bekerja keras untuk kemajuan Indonesia.

"Pak Joko Widodo Presiden RI ke 7 sangat dicintai rakyatnya yg terusssssss bekerja keras utk kemajuan INDONESIA Paten MERDEKA," tegasnya.

Cuitan Ruhut pun banyak direspons netizen. Beberapa menilai dia sedang 'menjilat' hingga meminta pemeran sinetron Gerhana itu tidak lagi menggunakan istilah kadrun dan cebong.

Baca Juga: Politisi Gerindra Desak Jokowi Evaluasi Harga PCR: Usut Tuntas Jangan Ada Dalih Pandemi Jadi Lahan Bisnis

"Jilaaatt teroooossssss," tulis akun @bank_joee.

"Ada baiknya kita tidak usah lagi menggunakan kata 'kadrun' ataupun 'cebong', pak Ruhut," cuit akun @HelmiAnwariAli.

"Politisi yg selalu eksis di setiap rezim.
modalnya Muka tembok rajin menjilat..That' all," komentar akun @G__genius.

"Yg suka bela koar2 setiap pindah partai adalah orang patah semangat karena engga punya tujuan hidup...mending banyak berbuat baik kurangi omongan busuk...kulit sdh keriput bau tanah sdh dekat," ujar akun @Rachman331.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

x