Masih menurut Buni Yani, dalam cuitan selanjutnya, menjadikan Soekarno pusat kultus dan pemujaan adalah tindakan anti intelektualisme yang dikecam kaum modernis.
“Bangsa Indonesia akan selalu hormat kepada Soekarno sebagai Bapak Proklamator bersama Hatta. Tapi, menjadikan dia pusat kultus dan pemujaan adalah tindakan anti intelektualisme yang dikecam kaum mornisme,” ujar Buni Yani.
“Kalau secara agama sudah jelas haram. Tidak pakai koma, langsung titik,” ungkap Buni Yani.
Dia akhir cuitannya memberikan saran kepada Profesor Megawati, agar anjuran dibangunnya patung Soekarno di seluruh Indonesia dibatalkan. Hal tersebut mubazir, unfaedah, dan sudah pasti menyulut kontroversi.***