Menkes Budi Gunadi Khawatir Varian AY.4.2 di Inggris: Belum Masuk Indonesia

- 26 Oktober 2021, 17:32 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin khawatir varian AY 4.2 turunan dari varian Delta
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin khawatir varian AY 4.2 turunan dari varian Delta /Tangkapan layar YouTube/Kementerian Kesehatan RI/

SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin khawatir bahwa varian terbaru Delta, AY.4.2 berpotensi memicu meningkatnya kasus Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan karena varian AY.4.2 telah memicu beberapa kasus positif Covid-19 di sejumlah negara yang berada di Eropa.

Untungnya varian tersebut belum masuk ke Indonesia dan masih akan terus dimonitor oleh Kementerian Kesehatan.

Hal tersebut disampaikan oleh Budi Gunadi dalam keterangan pers secara live streaming di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, 25 Oktober 2021.

"Kami sudah memonitor kemungkinan adanya varian-varian baru dan kami sudah lihat bahwa di Inggris ada satu varian yang berpotensi mengkhawatirkan yaitu AY.4.2 yang belum masuk di Indonesia yang terus kami monitor perkembangannya seperti apa," kata Budi Gunadi Sadikin yang dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa, 26 Oktober 2021.

Baca Juga: Sejarah Berdirinya Kementerian Agama, Ini Peran Penting Tokoh Muhammadiyah, Dikutip dari Website Kemenag

Budi Gunadi mengatakan bahwa varian AY.4.2 adalah turunan dari varian Delta yang meningkatkan kasus Covid-19 di Inggris sejak Juli hingga Oktober 2021.

"Varian ini merupakan turunan dari varian delta yang lumayan meningkatkan kasus konfirmasi yang ada di Inggris cukup lama sejak bulan Juli sampai Oktober tahun ini dan masih terus meningkat," kata Budi Gunadi.

"Kemudian yang kedua kita juga melihat bahwa beberapa negara di Eropa memang juga kasusnya meningkat terus seperti apa yang Pak Menko sampaikan tadi," sambung Budi Gunadi.

Menteri Kesehatan mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan pemantauan selama empat pekan di 34 Provinsi yang ada di Indonesia untuk menekan melonjaknya kasus Covid-19.

Baca Juga: Wagub DKI Ungkap Tidak Ada Lagi RT Zona Merah dan Orange di Jakarta: Berkat Kekompakan Seluruh Warga

"Hal yang ketiga, kita juga memonitor seluruh kabupaten dan kota yang ada di Indonesia dalam kurun waktu empat minggu terakhir," ungkap Budi Gunadi.

Dari hasil pemantauan tersebut kasus positif Covid-19 kembali menunjukkan tren peningkatan dalam dua pekan terakhir tapi masih berada di batas aman ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Oleh karena itu, Menteri Kesehatan meminta agar masyarakat Indonesia tidak euforia berlebihan sehingga membuat kita menjadi lengah.

"Kalau dibandingkan Juli memang semuanya turun tapi kita sudah mengamati dalam empat minggu terakhir ada 105 kabupaten dan kota di Indonesia yang tersebar di 30 provinsi yang kasusnya mulai menunjukkan peningkatan," kata Budi Gunadi.

Baca Juga: Gunakan Aplikasi Junio Smart, BRI Dorong Ekosistem Digital di Lingkungan Pesantren

"Memang angkanya masih tidak mengkhawatirkan dan berada di bawah benchmark batas amannya WHO. Tapi kita mencoba mengantisipasi secara lebih dini agar jangan sampai euforia berlebih membuat kita jadi lengah, tidak waspada, dan kenaikan kasus di 105 kabupaten/kota ini kemudian menjadi tidak terkontrol karena kenaikan menjadi sangat tinggi," sambung Budi Gunadi.

Oleh karena itu, Budi Gunadi akan melakukan penanganan dengan melakukan tes pada semua orang yang melakukan kontak erat terhadap penderita Covid-19.

"Untuk itu apa yang perlu dilakukan? Yang pertama adalah dari sisi surveillance kami akan memastikan bahwa semua kontak erat harus dilakukan testing," ujarnya.

Selain itu, Budi Gunadi akan mempercepat proses vaksinasi terutama pada lansia yang merupakan orang yang rentan terhadap Covid-19.

Baca Juga: Kematian Menwa UNS Saat Diklatsar, Sepupu Gilang Endi Unggah Tuntutan Keluarga

"Hal kedua juga yang strategi yang kami jalankan kami memastikan bahwa vaksinasi dipercepat terutama untuk lansia. Karena ini adalah orang-orang yang beresiko tinggi untuk masuk rumah sakit dan wafat kalau nanti akan ada lonjakan yang berikutnya yang kita harapkan tidak terjadi," ungkap Budi Gunadi. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah