Lebih lanjut Azyumardi Azra mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi dapat belajar dari kasus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Ketua dewan pengarahnya sama dengan BRIN yang juga masih menjadi ketua umum partai politik (parpol), Akibatnya, BPIP menjadi partisan dan kehilangan kepercayaan publik.
Tidak hanya itu, mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah tahun 1998 sampai 2006 ini menyebutkan, tidak cukup waktu bagi BRIN sekitar 2 tahun untuk mewariskan hal yang baik di tengah kekacauan sekarang.
Baca Juga: Tak Terima Dipecat, 4 Mantan Kader PDIP Gugat Megawati Rp40 Miliar
“Saya kira sulit bersaing. Sementara LPNK (lembaga Pemerintah Non Kementerian-red), yang terdiri dari LIPI, BPPT, LAPAN, BATAN sudah dilebur menjadi organisasi riset yang semua dipimpin Plt," ujar Ayzumardi.
"Tidak cukup waktu sekitar 2 tahunan bagi Presiden Jokowi untuk mengkonsolidasi BRIN menjadi legacy-nya yang baik, tidak berantakan seperti sekarang,” ungkap Azyumardi.
Bahkan Azyumardi Azra mengatakan, kekacauan yang diakibatkan BRIN merupakan malapetaka riset Indonesia bertahun-tahun, sekarang dan masa depan. ***