Hasil Visum 'Tiga Anak Saya Diperkosa' Beredar di Media Sosial, Aktivis Sosial Protes

- 9 Oktober 2021, 16:45 WIB
Ilustrasi penghentian proses penyelidikan oleh polisi dalam kasus kekerasan seksual di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Ilustrasi penghentian proses penyelidikan oleh polisi dalam kasus kekerasan seksual di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. /Project M/Muhammad Nauval Firdaus - di bawah lisensi Creative Commons BY-NC-ND 2.0/

SEPUTARTANGSEL.COM- Sebuah akun @m3._.d0ct0rd00m mengunggah beberapa hasil visum dari tiga anak yang diberitakan mengalami kekerasan seksual pada 8 Oktober 2021. 

Foto unggahan hasil visum dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Malili, Luwu Timur, Sulsel terhadap tiga bocah yang diberitakan mengalami kekerasan seksual oleh ayahnya sendiri. Dan dilaporkan ibunya tetapi dihentikan penyelidikannya oleh Polisi karena dianggap tak ada bukti. 

Sebelum menghentikan penyelidikan Polisi melakukan visum kepada ketiga anak di bawah umur itu. Peristiwa yang terjadi pada 2019 kini kembali ramai diberitakan.

Pada 8 Oktober, hasil visum ketiga anak yang menjadi alasan Polisi menghentikan penyelidikannya beredar di media sosial.  

Baca Juga: Waspada, Tambahan Kasus Harian Covid-19 Tangsel Kembali di Atas 10 Kasus per Hari

Netizen yang juga aktivis sosial Mollynyan di akunnya @mollynyan12 mengungkapkan hasil visum adalah ranah pribadi dan rahasia. Sehingga tak boleh diakses di media sosial. 

"Hasil visum yg hrsnya ranah privasi, semudah itu diberikan akses ke buzzer. Bahkan pelapor (ibu korban) ditantang untuk sebar video/foto jg. Ini anak2 loh yg jd korban. Ngeri bgt data, privasi, harkat martabat kita sbg manusia ga ada harganya di tgn aparat." tulisnya pada 8 Oktober 2021. 

Akun tersebut juga mempertanyakan pengunggah yang tak menggunakan nama asli dan menyebutnya sebagai buzzer dan memegang data visum.  

 "Gimana ini dok @idhoen? Kok bisa akun buzzer megang data visum selengkap itu, dmn pelapor (ibu korban) aja ktnya ga dikasih salinan nya. Ini proses hukum, mereka memang berhak klarifikasi, tp keberpihakannya sudah jelas sekali. Sampai ngerahin buzzer," protesnya. 

Halaman:

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini