Terpilih Jadi Presiden Partai Buruh, Said Iqbal: Bukan Partai Dinasti, Pemiliknya Bukan Sony atau Iqbal

- 6 Oktober 2021, 11:15 WIB
Presiden Partai Buruh periode 2021-2026 Said Iqbal (dua kiri) menerima mandat dari Ketua Umum Partai Buruh periode sebelumnya Sony Pudjisasono (kanan) saat Kongres Nasional IV Partai Buruh di Jakarta, Selasa, 5 Oktober 2021).
Presiden Partai Buruh periode 2021-2026 Said Iqbal (dua kiri) menerima mandat dari Ketua Umum Partai Buruh periode sebelumnya Sony Pudjisasono (kanan) saat Kongres Nasional IV Partai Buruh di Jakarta, Selasa, 5 Oktober 2021). /ANTARA/Genta Tenri Mawangi/

SEPUTARTANGSEL.COM - Partai Buruh telah resmi memiliki presiden baru untuk kepengurusan periode 2021-2026 setelah di kepengurusan sebelumnya dipimpin oleh Sony Pudjisasono.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal yang resmi dilantik sebagai Presiden Partai Buruh yang baru usai dilantik pada Kongres Nasional IV Partai Buruh di Jakarta pada Selasa, 5 Oktober 2021.

Setelah resmi dilantik sebagai Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan partai yang dipimpinnya bukanlah partai dinasti.

Baca Juga: Said Iqbal Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Buruh, Musni Umar: Saya Pernah Jadi Buruh 7 Tahun  

"Partai Buruh bukan partai dinasti. Pemiliknya bukan Sony atau Iqbal," kata Said Iqbal, dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Rabu, 6 Oktober 2021.

Di bawah kepemimpinannya, Said Iqbal menegaskan Partai Buruh mempunyai visi untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang sejahtera (welfare state).

Menurutnya, ada tiga prinsip utama agar Indonesia menjadi negara yang sejahtera, di antaranya adalah kesetaraan kesempatan, distribusi kekayaan yang adil dan merata, dan tanggung jawab publik.

Baca Juga: Ratusan TKA Masuk Indonesia Saat Lebaran, Said Iqbal: Ciderai Rasa Keadilan Buruh Indonesia

"Yang pertama kesetaraan kesempatan, distribusi kekayaan yang adil dan merata, serta tanggung jawab publik," ungkapnya.

Lebih lanjut, prinsip-prinsip tersebut diturunkan dalam 13 sasaran kerja partai, seperti kedaulatan rakyat, lapangan kerja, pemberantasan korupsi, jaminan sosial, kedaulatan pangan, ikan, dan ternak, upah yang layak.

Sasaran lainnya adalah pajak yang berkeadilan, hubungan industrial, lingkungan hidup, HAM dan masyarakat adat, perlindungan perempuan dan anak muda, pemberdayaan kelompok difabel, perlindungan dan advokasi tenaga honorer, dan penguatan koperas dan BUMN.

Baca Juga: Sambut Hari Kemerdekaan ke-76, K-SBSI Gelar Unjuk Rasa Deklarasi Buruh Merdeka

Selain itu, dia menyampaikan bahwa terdapat perbedaan antara Partai Buruh lama dengan Partai Buruh baru.

Iqbal menjelaskan Partai Buruh lama hanya didukung oleh satu organisasi serikat buruh, yaitu SBSI. Sedangkan, Partai Buruh baru telah didukung oleh 11 organisasi serikat buruh.***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

x