KKB Didukung OPM Bunuh Nakes, Dokter Koko: Itu Orang Baik Datang Penuhi HAM Papua  

- 19 September 2021, 08:36 WIB
Seorang mantri di Puskesmas Kiworok sampai menangis saat bercerita detik-detik nakes dibantai habis-habisan oleh KKB.
Seorang mantri di Puskesmas Kiworok sampai menangis saat bercerita detik-detik nakes dibantai habis-habisan oleh KKB. /Foto: Antara/Evarukdijati/

SEPUTARTANGSEL.COM – Dokter Andi Khomeini Takdir yang sering dipanggil dengan Dokter Koko menyoroti serangan KKB Papua yang menewaskan seorang tenaga kesehatan (nakes).

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua diketahui tidak hanya membuat nakes terbunuh, tetapi sebelumnya melakukan penyiksaan dan pelecehan. Korban meninggal melarikan diri hingga terjatuh ke jurang.

Padahal, kata Dokter Koko, nakes ke Papua sebagai orang baik-baik yang datang untuk memenuhi hak asasi manusia (HAM).

Baca Juga: HNW Berduka Atas Gugurnya Prajurit TNI karena Serangan KKB di Papua, Netizen: Semoga BIN Bisa Menyusup  

“Fafifu wasweswos soal HAM tapi mendukung para perusak sekolah, Puskesmas, pelaku kejahatan seksual kepada wanita,” ujar Dokter Koko dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @dr_koko28, Sabtu 18 September 2021.

“Wanita itu tenaga kesehatan dan tenaga kesehatannya pun datang dari Sulawesi Utara pula,” sambung Dokter Koko.

Selanjutnya Dokter Koko mengatakan, nakes yang tewas oleh KKB datang ke Papua untuk memenuhi Hak Asasi Manusia.

“Itu orang baik-baik datang buat memenuhi Hak Asasi Manusia di Papua. The Real One,” ujar @dr_koko.

Baca Juga: Berduka atas Gugurnya Nakes di Papua, Nicho Silalahi: Jenderal dan Elite Sibuk  

Meski tidak dijelaskan secara spesifik pernyataan Dokter Koko ditujukan kepada siapa dan untuk apa, netizen sepertinya sudah sangat memahami. Itu terlihat dari balasan yang ada dalam kolom komentar.

“Kebocoran sistem bernegara.. so sad.. Gangguan datang dari banyak penjuru. Yang berhadap-hadapan, ada dan korban yang kasat mata dan ada saksi mata yang membuat hati marah, miris, dan sedih,” ujar @mustikawiyati.

“Sejak SJW HAM mendukung teror atas nama perjuangan, untuk sekadar mencam pun tak sanggup. Ke mana suara Veronica ketika teror terjadi atau Dandi laksoso pun hilang tidak bersuara. Meenyedihkan,” ujar @Adam61498180.

Netizen lain sependapat, HAM kini banyak digunakan hanya untuk membela kepentingan pribadi dan golongan saja.

Baca Juga: Kemenkes Ungkap Duka Gugurnya Nakes Pejuang Kesehatan Gabriella Meilani di Papua

“Double standar kok.. Biasanya demi kepentingan tertentu,” ujar @maldhaddad.

Sebagai informasi, Fafifu wasweswos merupakan bahasa gaul yang populer di Twitter. Kata tersebut menurut kamus bahasa daring merupakan ‘kata-kata yang berbelit-belit dan omong kosong’.

Kata tersebut ditujukan Dokter Koko, kepada orang-orang yang mengaku menberi dukungan pada penerapan HAM, tetapi mengabaikan tewasnya nakes karena serangan KKB. ***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x