Febri mengungkapkan, tidak banyak yg tahu bahwa upaya penyingkiran telah terjadi berulang-ulang.
"Tidak banyak yg tahu, upaya penyingkiran terjadi berulang2.. mulai dr janji jabatan di BUMN, kriminalisasi, fitnah, teror hingga TWK," cuit Febri.
Kendati begitu, generasi karyawan KPK sepeninggalnya ini tetap bertahan menghadapi itu semua.
"Kenapa anak2 muda ini masih bertahan? Sederhana, karena cinta. Ada impian. Ingin melihat anak-cucu kita ke depan hidup lebih baik tnpa korupsi," tutur Febri.
Febri mengakui, dirinya tidak sekuat ke-57 pegawai yang dipecat itu.
"Saya tdk sekuat mereka yg tetap bertahan dlm badai. Hari ini tepat setahun saya ajukan pengunduran diri dr KPK," kata Febri.
Menurut Febri, perjuangan 57 pegawai itu menjadi catatan sejarah perjalanan bangsa dalam memberantas korupsi yang tidak mudah untuk dilakukan.
"Anak2 muda ini jd catatan sejarah perjalanan bangsa. Pemberantasan korupsi mmg tidak pernah mudah. Kekuasaan yg busuk tdk akan pernah nyaman dg keberadaan mereka," ujar Febri.
Febri pun meluapkan perasaannya yang campur aduk. Namun ia mencoba memahami keadaan.