Tanggapi Pembangunan Ibu Kota Baru, Said Didu: Itu Ambisi Jokowi

- 8 September 2021, 19:44 WIB
Pradesain Ibu Kota baru Indonesia.
Pradesain Ibu Kota baru Indonesia. /Instagram/@jokowi

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Rencana pembangunan Ibu Kota Baru Indonesia oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menuai polemik.

Pada masa pandemi, keuangan negara devisit, APBN membengkak, utang melonjak dan rakyat membutuhkan bantuan ekonomi, bagi beberapa tokoh rencana pembangunan diusulkan ditunda. 

Tetapi Pemerintah berencana berencana untuk menyewakan aset negara yang ada di Ibu Kota lama sebagai upaya mencukupi anggaran yang harus dikeluarkan dalam proses pembangunan.

Baca Juga: 41 Orang Tewas, Yasonna Laoly Ungkap Kronologi Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, menanggapi rencana pembangunan Ibu Kota baru tersebut.

Dikutip dari kanal Youtube MSD yang diunggah pada Rabu, 8 September 2021, Said Didu mengungkapkan jika pemindahan Ibu Kota baru dari Jakarta menuju Kalimantan Timur adalah ambisi pribadi Jokowi.

"Sepertinya pembangunan Ibu Kota baru adalah ambisi Presiden untuk meninggalkan legacy. Dalam visi dan misi yang disampaikan Presiden pada 2019-2024 itu tidak ada kata rencana pembangunan ibu kota baru. Malah isu tersebut sebenarnya muncul pada periode pertama," ucap Said Didu.

Baca Juga: Dua Ibu Ditangkap Karena Curi Susu, Hotman Paris Siap Ganti Rugi dan Ajak Pengikutnya Minta Maaf

Dia juga menilai jika pihak Kementerian Keuangan sudah mengangkat bendera putih dalam pembangunan Ibu Kota baru.

Menyerahnya Kementerian Keuangan ditunjukkan dengan dijual atau disewakannya aset-aset yang ada di Ibu Kota lama yaitu DKI Jakarta.

"Pembangunan di Jakarta semakin tetap dipacu termasuk proyek-proyek nasional seperti kereta api cepat Jakarta-Bandung, LRT dan MRT," ucap Said Didu.

Baca Juga: Cowok Ini Sabar Temani Pacarnya di Salon Selama 6 Jam, Netizen: Cari Cowo Kaya Gini Di Mana Ya Allah

"Kalau ada rencana pemindahan, seharusnya agak direm pembangunan di Jakarta karena akan mubazir," sambung Said Didu.

Dari sejumlah pernyataan tersebut, Said Didu menuturkan jika pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur bukan berdasarkan oleh kebutuhan negara.

"Saya menyatakan ini adalah lebih banyak karena keinginan pribadi, bukan kebutuhan negara. Bapak Presiden ini kalau ada keinginan agak susah direm," tuturnya.

Baca Juga: Korban Meninggal Dunia Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Satu Napiter Titipan Mako Brimob

Said Didu juga mengungkapkan bahwa aset-aset yang ada di Ibu Kota lama yaitu DKI Jakarta seperti Istana Negara, Gedung Bank Indonesia, dan yang lainnya merupakan aset yang didapat dengan darah.

Para pejuang merebut aset tersebut dengan perjuangan mengorbankan darah dan nyawa karena aset-aset tersebut dibangun oleh Belanda. ***

 

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini