Kuliti Parpol-parpol, Refly Harun: Faksi Fahri Hamzah dan Anis Matta Tidak Goyangkan PKS  

- 7 September 2021, 22:28 WIB
Refly Harun menyoroti kepemimpinan dalam partai politik Indonesia yang tidak demokratis
Refly Harun menyoroti kepemimpinan dalam partai politik Indonesia yang tidak demokratis /Tangkapan layar YouTube Refly Harun./

Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) juga lebih baik, karena Amien Rais sebagai pendiri tidak pernah berambisi menjadi Ketua Umum selamanya. Amien mencotohkan jabatan Ketua Partai hanya cukup satu periode saja.

Khusus untuk PDIP, lanjut Refly, seperti diketahui banyak orang, kepemimpinannya tidak pernah berganti sejak partai berdiri.

“Fortunately sukses, Namun, itu bukan contoh yang baik, karena suksesnya digantungkan pada charisma trah Bung Karno, bukan kerja kaderisasi partai politik,” ungkap Refly Harun.

Pertanyaannya, apakah partai kuat mengakar? Dikhawatirkan PDIP menjadi partai massa yang diombang-ambingkan figure kuat sepeninggal Megawati.

Baca Juga: Jansen Sitindaon Tertawa dan Sindir PDIP yang Janjikan APBN Bebas Defisit dan Utang Luar Negeri

“Tantangan bagi PDIP adalah menyiapkan regenerasi yang baik saat Megawati tidak berkuasa lagi,” ujar Refly Harun

Refly kemudian menyebutkan beberapa orang yang mungkin menjadi pimpinan PDIP dan capres partai berlambang banteng moncong putih. Ada Ketua BIN, Puan, hingga Ganjar Pranowo.

Namun di mata partai, Ganjar bukan tokoh senior. Apalagi jika partai masih ingin mengedepankan trah Bung Karno. Meski ke bawah, sosok Ganjar sangat kuat.

Baca Juga: Komentari Deklarasi Dukungan Ganjar, Christ Wamea: Hanya Akan Benturkan dengan Puan

“Oleh karena itu, membuat Ganjar Pranowo menjadi Capres PDIP tidak mungkin, karena khawatir dia mengambil alih kepemimpinan partai,” ujar Refly Harun.

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x