Survei Indikator: 56,9 Persen Masyarakat Kurang dan Sangat Tidak Bersedia Divaksinasi Covid-19

- 25 Agustus 2021, 16:45 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /Pixabay/Geralt

SEPUTARTANGSEL.COM - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei nasional terkait kesediaan masyarakat Indonesia untuk melakukan vaksinasi Covid-19.

Perilisan hasil survei nasional tersebut bertajuk 'Evaluasi Publik Terhadap Kinerja Penanganan Pandemi, Vaksinasi dan Peta Elektoral Terkini' secara daring pada Rabu, 25 Agustus 2021.

Dalam temuan hasil survei yang pertama, Indikator Politik menunjukkan data masyarakat yang sudah divaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Bantu Penanganan Covid-19, Australia Kirim 41.000 Rapid Tes Kit Antigen Melalui Unicef untuk Indonesia

Hasilnya, ada sebanyak 11,1 persen masyarakat Indonesia yang sudah divaksinasi Covid-19 dua kali dan sebanyak 21,4 persen sudah dua kali.

Sementara, jumlah masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 sebanyak 67,5 persen.

Dari 67,5 persen masyarakat yang belum divaksinasi Covid-19, ditemukan temuan survei yang kedua.

Baca Juga: Sekjen Gerindra Minta Pemerintah Sejahterakan Ribuan Anak Yatim Piatu Karena Covid-19

Dalam temuan hasil survei Indikator Politik yang kedua itu, sebanyak 56,9 persen masyarakat Indonesia kurang dan sangat tidak bersedia untuk divaksinasi Covid-19.

Adapun temuan hasil survei yang ketiga adalah mengenai alasan masyarakat yang tidak ingin divaksinasi Covid-19.

Alasan paling dominan dari masyarakat yang tidak bersedia divaksinasi Covid-19 adalah mengaku tidak aman dengan efek samping yang ditimbulkan setelahnya. Ada sebanyak 51,9 persen yang menyatakan hal tersebut.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang Lagi, akan Berlaku Terus Selama Pandemi Covid-19  

Alasan kedua masyarakat yang tidak bersedia divaksinasi Covid-19 adalah mengira vaksinasi tidak efektif dalam mencegah penularan Covid-19. Ada sebanyak 16,8 persen yang menyatakan hal demikian.

Bahkan, ada sebanyak 12,6 persen masyarakat yang tidak bersedia divaksinasi Covid-19 karena merasa tidak membutuhkan dan merasa memiliki badan yang sehat.

Tingginya angka masyarakat yang tidak bersedia divaksinasi Covid-19 itu ditanggapi oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dokter Siti Nadia Tarmizi.

Baca Juga: Juliari Batubara Dijatuhi 12 Tahun Penjara Atas Korupsi Bansos Covid-19

Menurut Dokter Nadia, saat ini pemerintah terus mengupayakan vaksinasi Covid-19 secara bertahap agar bisa memenuhi instruksi Presiden Joko Widodo, yaitu dua juta dosis setiap hari.

Dokter Nadia berharap seluruh pihak dapat bekerja sama untuk terus melakukan sosialisasi tentang program vaksinasi Covid-19 yang digaungkan oleh pemerintah.

"Saya harap semua dapat bekerja sama untuk menyampaikan informasi tentang pentingnya vaksinasi, baik secara langsung maupun di media sosial," kata Dokter Nadia secara daring, Rabu, 25 Agustus 2021.

Baca Juga: 5 Tips Mencegah Ancaman Kesehatan Psikologis, Cabin Fever Syndrom Akibat Pandemi Covid-19

Sebagai informasi, survei Indikator dilaksanakan melalui wawancara tatap muka pada periode 30 Juli sampai 4 Agustus 2021 dengan melibatkan sebanyak 1.220 responden.

Survei dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling (acak) dengan margin of error sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

x