Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Baru-baru ini, nama Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin tengah menjadi trending topik di Twitter.
Nama Ngabalin menjadi trending usai beredarnya video wawancaranya dengan seorang presenter TV swasta.
Dalam video yang beredar itu, presenter bertanya kepada Ngabalin mengenai urgensi mengecat pesawat kepresidenan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Dunia Kecam China Sengaja Jadikan Covid-19 Sebagai Senjata untuk Tingkatkan Agenda Militer hingga Ekonomi
Sambil tersenyum, Ngabalin malah menjawab pengecatan pesawat kepresidenan itu untuk merayakan semarak kemerdekaan di tanggal 17 Agustus 2021 mendatang.
Wajah presenter tersebut terlihat sangat kesal dengan jawaban Ngabalin karena dianggap tidak sesuai dengan urgensi pengecatan pesawat kepresidenan yang tengah menjadi sorotan publik beberapa hari terakhir ini.
Beredarnya video wawancara presenter TV swasta dengan Ngabalin itu mendapat sorotan dari Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau akrab disapa Gus Umar.
Baca Juga: Buya Yahya Tanggapi Tren Ikoy-Ikoyan, Arief Muhammad: Adem Dengernya
Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Gus Umar menyindir pernyataan Ngabalin.
"Ditanya apa dijawabnya apa. Sampai News anchor nya kesal gitu ke dia. Nanti kalau ada ttg covid dia akan bicara covid bak ahli pandemi," tulis Gus Umar, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @UmarAlChelsea_, Kamis, 5 Agustus 2021.
Gus Umar juga mengaku heran dengan sosok Ngabalin yang kerap menjawab semua pertanyaan yang bukan menjadi bidang keahliannya. Bahkan, dia mempertanyakan keahlian seorang Ngabalin yang sebenarnya.
Baca Juga: Dulu Napi Korupsi, Politisi PDIP Emir Moeis Kini Jabat Komisaris Anak Usaha BUMN
"Dia ini sebenarnya ahli apa sih? Semua hal jadi pembicara mewakili pemerintah," sindir Gus Umar.
Sebelumnya, beredar kabar mengenai pengecatan pesawat kepresidenan yang diungkapkan oleh Pengamat Penerbangan Alvin Lie melalui akun Twitter @alvinlie21.
Alvie Lie mengkritik pengecatan ulang pesawat kepresidenan tersebut di tengah pandemi Covid-19. Bahkan, dia menyebut pengecatan itu sebagai bentuk foya-foya.***
