Dulu Puan, Kini Giliran Megawati Singgung Sumbar: Sepertinya Sekarang Sudah Mulai Berbeda

- 13 Agustus 2021, 10:00 WIB
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. /Foto: Dok. Humas PDI Perjuangan/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua DPR RI, Puan Maharani pernah menyinggung Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) agar dapat menjadi negara yang lebih Pancasilais jelang Pilkada 2020 lalu.

Kini, giliran Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang menyinggung kondisi Sumbar yang mulai berbeda.

Hal itu diungkapkan Megawati dalam Webinar 'Bung Hatta Inspirasi Kemandirian Bangsa' secara virtual di Kanal YouTube PDI Perjuangan, Kamis, 12 Agustus 2021.

Baca Juga: Megawati Minta Jokowi Pimpin Komando Penanganan Bencana: Presiden Republik Indonesia Harus Turun Langsung

Awalnya, Megawati menyoroti terkait ketokohan di Sumbar yang menurutnya tidak ada yang populer seperti masa lalu.

"Dulu saya tahu banyak sekali tokoh dari Sumbar. Kenapa menurut saya sekarang kok kayanya tidak sepopuler dulu atau emang tidak ada produknya?" kata Megawati, dikutip SeputarTangsel.Com dari Kanal YouTube PDI Perjuangan, Jumat, 13 Agustus 2021.

Megawati menceritakan pengalamannya ketika pergi ke Bukittinggi. Dia melihat budaya gotong-royong dan tradisi keislaman yang sangat kental di Sumbar.

Baca Juga: Sebut Megawati Demo SBY Kerahkan Massa PDIP, Elit Partai Demokrat: Apa Masalahnya Mengingatkan Itu?

Menurut Megawati, masyarakat Sumbar sangat menghargai tiga unsur ketokohan yang disebut sebagai Tigo Sajarangan, yaitu ninik mamak, alim ulama, dan cadiak pandai (kaum intelektual).

Lebih lanjut, anak dari Presiden Pertama RI Soekarno itu mengaku sering berdiskusi dengan Ahmad Syafi'i Maarif atau yang dikenal Buya Syafi'i.

Dia mengatakan kepada Buya Syafi'i bahwa kondisi di Sumbar sudah mulai berbeda, tidak seperti yang dikenalnya dulu.

Baca Juga: Presiden Jokowi Diisukan Diadili Prabowo Subianto dan Megawati sehingga Perang Istana Dimulai, Simak Faktanya

"Itu ada Buya Syafi'i, saya suka bertanya kepada beliau kenapa Sumbar yang dulu saya kenal sepertinya sekarang sudah mulai berbeda," ucapnya.

Tidak hanya itu, Megawati juga bercerita bahwa dia dan anaknya, Puan, pernah dirundung oleh masyarakat Sumbar.

Padahal, menurutnya, Sumbar mempunyai konsep Bundo Kanduang atau kepemimpinan perempuan.  

Baca Juga: Megawati Ingatkan Ibu-ibu: Jangan Sibuk Nonton Sinetron, Anak Bisa Stunting

"Satu waktu pernah saya, Mbak Puan di-bully. Saya sampai bingung kenapa saya di-bully. Padahal yang saya mendapatkan sebuah pengertian itu kan ada Bundo Kanduang. Jadi, itu maksud saya apa sudah tidak berjalan lagi," pungkasnya.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

x