Megawati Sebut Sumbar Kini Berbeda, Fadli Zon: Pemerintah Pusat Kurang Paham Sejarah

- 13 Agustus 2021, 10:15 WIB
Fadli Zon menyoroti pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sudah mulai berbeda
Fadli Zon menyoroti pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sudah mulai berbeda /Foto: Instagram @fadlizon/

SEPUTARTANGSEL.COM - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menyatakan pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengatakan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) saat ini berbeda.

Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Fadli Zon mengungkapkan adat masyarakat Minang tidak pernah berubah.

"Urang Minang (Sumatera Barat) dg adat istiadatnya 'adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah' tak pernah berubah," tulis Fadli Zon, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @fadlizon, Jumat, 13 Agustus 2021.

Baca Juga: Dulu Puan, Kini Giliran Megawati Singgung Sumbar: Sepertinya Sekarang Sudah Mulai Berbeda

Menurut Fadli Zon, perubahan yang justru berbeda terjadi pada sikap beberapa tokoh pemerintah pusat terhadap Sumbar.

Dia menilai beberapa tokoh pemerintah pusat kurang memahami sejarah dan budaya Minang yang demokratis dan antifeodalisme.

"Yg sdh beda justru sikap bbrp tokoh pemerintah pusat thd Sumbar krn kurang paham sejarah n budaya Minang yg demokratis dan antifeodalisme," tulisnya.

Baca Juga: Jokowi Beri Bantuan Sembako Picu Kerumunan Saat PPKM, Fadli Zon: Speechless

Sebelumnya, Megawati menyebut kondisi di Sumbar sudah berbeda, tidak seperti yang dikenalnya pada masa lalu.

Dia mengatakan saat ini tidak ada lagi tokoh di Sumbar yang terkenal seperti dulu.

Hal itu Megawati dalam Webinar Bung Hatta Inspirasi Kemandirian Bangsa di Kanal YouTube PDI Perjuangan, Kamis, 12 Agustus 2021, kata Megawati, dikutip SeputarTangsel.Com dari Kanal YouTube PDI Perjuangan, Jumat, 13 Agustus 2021.

Baca Juga: Jokowi Ingin Produksi Mobil Listrik, Fadli Zon Malah Minta Presiden Tepati Janji Mobil Esemka

Megawati juga bercerita bahwa budaya gotong-royong dan tradisi keislaman yang sangat kental di Sumbar pernah dilihatnya sewaktu dulu pernah pergi ke Bukittinggi.

Lebih lanjut, Megawati menyebut masyarakat Sumbar sangat menghargai tiga unsur ketokohan yang disebut sebagai Tigo Sajarangan, yaitu ninik mamak, alim ulama, dan cadiak pandai (kaum intelektual).

Namun, saat ini dia tidak melihat hal itu ada di Sumbar. Terlebih, dia mengaku bahwa dirinya dan anaknya, Puan Maharani pernah dibully oleh masyarakat Sumbar saat jelang Pilkada 2020 lalu.

Baca Juga: Fadli Zon Akui Lelah Kritik Masuknya TKA China, Faisal Basri: Bung, Jangan Lelah Dulu, Kita Ungkap ke Akarnya

Dia juga mengaku heran dengan bullying yang didapatnya. Padahal, kepemimpinan, masyarakat Sumbar memiliki konsep kepemimpinan perempuan atau Bundo Kanduang.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

x