Network
SEPUTARTANGSEL.COM- Menteri Perdagangan M. Lutfi mengatakan, masuk ke mall wajib menyertakan sertifikat vaksin dan tes Swab Antigen atau PCR negatif.
Rencana pemberlakuan tersebut mendapat penolakan dari banyak pihak.
Tak hanya masyarakat beberapa pengusaha tentu juga akan keberatan dengan persyaratan tersebut.
Pasalnya untuk sekali tes swab antigen saja harus mengeluarkan biaya Rp200 ribu. Belum lagi untuk PCR yang harganya jauh lebih mahal, antara Rp700-800 ribu sekali tes. Itu pun hanya berlaku untuk 2 hari.
Baca Juga: Tak Kunjung Dapat Respon dari Bambang Pamungkas, Jane Abel: Kasih Sayang Ayah Itu Lebih Aku Butuhkan
Tirta Hudhi, dokter sekaligus influencer dan pengusaha yang memiliki gerai di mall mempertanyakan kebijakan yang disebut Menteri Perdagangan M. Lutfi.
"Kau pikirlah. Jika ga ada yg ke mall. Tenant di sana dapet omset apa? Sewa jalan trus. Kau pikir juga nasib ojol. Kau enak duduk d rumah, ojol yg riwa riwi. Kau pikir semua ojol 100% vaksin? Ada yg belum. Jangan kau ajarin aku lah. Belajar dulu kau buat toko 1," emosi Tirta Hudhi mengomentari pernyataan M. Lutfi.
Tirta juga menghitung berapa biaya yang mesti dikeluarkan sebelum masuk mall di Jakarta, sedangkan di luar Jawa masyarakat yang akan melakukan tes swab masih kesulitan, mesti menunggu hingga 5 hari.
"Masuk mall d jakarta. Wajib pcr. Harga pcr 850.000. Orng luar jawa aja pcr mash nunggu 5 hari. Bukti saya siap kasi. Pasien juga siap sharing. Di jakarta pcr dijadikan syarat masuk mall. Kesehatan buat semua rakyat , katanya. Yoi ga @Kemendag? Mau dagang pcr apa gmana," tambah Tirta Hudhi.
Tirta mengungkap susahnya PCR di luar Jawa yang hasilnya harus menunggu berhari-hari.
"Nih bung @Kemendag baca. Pcr yg kau rencanakan jadikan syarat masuk mall Di luar jawa tu mash susah d cari. Kau pikirlah, baik2, pelan2, pake nurani juga. Kau kan bisa konsul dulu ke @KemenkesRI, ga ada grup wa antar menteri emang?" emosi Tirta melalui twitternya @tirta_hudhi pada 11 Agustus 2021. Sabaaar. ***
