Politisi PDIP: PPKM Picu Perlambatan Ekonomi Kuartal III 2021

- 7 Agustus 2021, 11:53 WIB
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah yang juga politisi PDI Perjuangan memaparkan Enam Tantangan Hadapi Ekonomi ke Depan.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah yang juga politisi PDI Perjuangan memaparkan Enam Tantangan Hadapi Ekonomi ke Depan. /Foto: Dok. DPR/

Ketiga, seiring makin besarnya tingkat kasus positif Covid-19 di desa-desa, ditambah data BPS yang menunjukkan sektor pertanian, khususnya tanaman pangan terkontraksi 8,16 persen.

“Harus diantisipasi oleh pemerintah agar tidak berdampak serius terhadap ketahanan pangan nasional,” ucapnya.

Baca Juga: RI Keluar Dari Jeratan Resesi, Yan Harahap: Mau Klaim Berapa Pun Tak Bisa Ganti Ratusan Nyawa Korban Covid-19

Menurutnya, bila kasus positif Covid-19 di desa meningkat di tengah pertumbuhan tanaman pangan yang terkontraksi, maka akan berdampak ganda.

Dampak tersebut terkait akses layanan kesehatan di desa yang berakibat tingkat fatalitas akibat Covid-19 lebih tinggi dan terganggunya suplai pangan nasional.

Keempat, sebagai akibat dampak PPKM, pemerintah harus mengefektifkan program bantuan sosial (bansos), khususnya untuk keluarga miskin.

Kelima, pemerintah perlu mengantisipasi berbagai kegiatan ekspor impor yang menopang PDB.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 7,07 Persen Lepas dari Resesi, Andi Arief Ucapkan Selamat Kepada BPS

Keenam, pemerintah perlu mengantisipasi kebijakan tapering off (pengetatan moneter) yang rencananya akan dilakukan oleh The Fed pada Oktober 2021 mendatang, bila ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan perbaikan.

Said menambahkan, bahwa pemulihan ekonomi AS ini juga mendorong kemungkinan capital outflow pada pasar keuangan nasional yang konsekuensinya akan menekan rupiah.

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini