Sah! Indonesia Resmi Resesi, Ekonomi Triwulan III Minus 3,49 Persen

- 5 November 2020, 15:32 WIB
Warga tertidur di pinggir jalan kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu 4 November 2020. Presiden Joko Widodo memperkirakan pertumbuhan ekonomi minus sekitar 3 persen pada kuartal III 2020 yang artinya Indonesia resmi masuk jurang resesi setelah pada kuartal sebelumnya laju ekonomi minus 5,32 persen.
Warga tertidur di pinggir jalan kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu 4 November 2020. Presiden Joko Widodo memperkirakan pertumbuhan ekonomi minus sekitar 3 persen pada kuartal III 2020 yang artinya Indonesia resmi masuk jurang resesi setelah pada kuartal sebelumnya laju ekonomi minus 5,32 persen. /Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc./

SEPUTARTANGSEL.COM - Perekonomian Indonesia pada triwulan III-2020 mengalami kontraksi 3,49 persen (yoy), dengan demikian Indonesia resmi memasuki situasi resesi.

Badan Pusat Statistik (BPS) menegaskan hal itu karena selama dua triwulan berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif.

Indonesia kini resmi mengalami resesi seperti sudah dialami berbagai negara yang terdampak Covid-19.

Baca Juga: Habib Rizieq Akan Pulang ke Indonesia, Mahfud MD: Kita Tidak Khawatir, Dia Bukan Khomeini

Baca Juga: Oknum Polisi yang Melempar Anak Kucing ke Parit Akan Diberi Sanksi Etik

Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis 5 November 2020 menyebutkan, BPS juga mencatat, pada triwulan II-2020 tumbuh minus 5,32 perse karena pandemi Covid-19 telah membatasi aktivitas ekonomi.

Meski mengalami pertumbuhan negatif, namun secara kuartal (qtq) ekonomi mengalami kenaikan sebesar 5,05 persen pada triwulan III-2020, yang memperlihatkan adanya tanda-tanda pemulihan yang signifikan.

"Pertumbuhan ekonomi masih terkontraksi, tapi tidak sedalam triwulan II-2020," kata Suhariyanto dikutip Seputartangsel.com dari Antara.

Baca Juga: PS5 Segera Diluncurkan, Ini Taksiran Harganya

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x