"3% dirubah jadi 7% itu seperti aplikasi editor foto yang merubah wajah tak sesuai wajah aslinya," ujar Tope, seperti dikutip SeputarTangsel.Com dari cuitannya.
Menurutnya, hal tersebut dapat merusak akal sehat lantaran telah memanipulasi informasi bagi kaum yang tertindas.
"Merusak akal sehat dan memanipulasi informasi bagi kaum tertindas," ujar Tope.
Tope juga menyindir pemerintah terkait keluarnya Indonesia dari masa resesi tersebut hanyalah sebuah cerita yang terjadi di republik prank.
"Cerita itu hanya terjadi di republik prank," ujar Tope.
Bahkan Tope mengatakan jika rakyat sudah tidak bisa lagi dibodohi oleh pemerintah.
"Whicis... "Rakyat sudah tidak bodoh, mukidiiiiii..." ujar Tope.
Seperti diberitakan, pengumuman terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2021 itu telah disampaikan oleh Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, pada Kamis, 5 Agustus 2021.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Indonesia Memasuki Resesi Hingga Bebas Denda Pajak Kendaraan di Banten