Effendi Simbolon Sebut Jokowi Tak Patuh Konstitusi, Sherly Annavita: Mulai Saling Menyalahkan?

- 2 Agustus 2021, 15:30 WIB
Influencer Sherly Annavita merespons komentar Effendi Simbolon yang menyebut Presiden Jokowi tak patuh Konstitusi, dalam hal ini UU Karantina.
Influencer Sherly Annavita merespons komentar Effendi Simbolon yang menyebut Presiden Jokowi tak patuh Konstitusi, dalam hal ini UU Karantina. /Foto: Instagram @sherlyannavita/

SEPUTARTANGSEL.COM - Influencer Sherly Annavita merespons komentar politikus PDIP Effendi Simbolon yang menyalahkan Presiden Jokowi karena tidak mau menerapkan lockdown sejak awal pandemi Covid-19.

Effendi Simbolon menyebutkan, pemerintah sejak awal tidak menggunakan rujukan sesuai UU Karantina, yang mana seharusnya Indonesia masuk ke fase lockdown.

Menurut Effendi, pemerintah Indonesia malah menggunakan terminologi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Baca Juga: Dokter Pandu Riono Minta Jokowi Perpanjang PPKM Level 4 Selama Agustus 2021, Ternyata Ini Alasannya

Effendi menduga keengganan pemerintah dalam menerapkan lockdown ini karena terkait masalah ketersediaan dana dan juga ekonomi.

"Pada akhirnya yang terjadi kan lebih mahal ongkosnya sebenarnya, PSBB itu juga Rp1.000 triliun lebih ya di tahun 2020 itu. Presiden tidak patuh konstitusi," ujar Effendi Simbolon pada Sabtu, 31 Juli 2021, dikutip SeputarTangsel.Com dari Bekasi.Pikiran-rakyat.com.

Effendi menambahkan perhitungan andai dilakukan lockdown dan masyarakat diberikan uang Rp1 juta per bulan, biayanya akan masih di bawah biaya PSBB dan juga arahnya lebih jelas.

Baca Juga: Angka Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia Masih Tinggi, Akankah PPKM Level 4 Diperpanjang Lagi?

"Sebulan Rp1 juta saja kali 70 juta masih Rp70 triliun. Kali 10 bulan saja masih Rp700 triliun. Masih di bawah membanjirnya uang yang tidak jelas ke mana larinya," tambahnya.

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x