Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mencuitkan cerita sebuah kisah mengharukan mengenai perjuangan orang kaya yang meninggal ketika mengantre penanganan dan seorang profesor yang berbagi oksigen dengan anak muda saat keduanya terpapar Covid-19.
Cerita Mahfud MD itu mendapat sorotan dari Dokter Spesialis Jantung, Berlian Idriansyah Idris.
Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Dokter Berlian mengungkapkan tidak bisa melupakan candaan para pejabat, termasuk Mahfud MD, yang pernah menyepelekan Covid-19.
Baca Juga: Kunci Jawaban Buku Tema 1 Kelas 6 SD MI Edisi 2018 Subtema 2 Hewan Sahabatku
Pernyataannya itu didukung dengan video Mahfud MD yang mengatakan Covid-19 seperti seorang istri yang tidak bisa ditaklukkan.
"Ga bisa lupa semua perkataan pejabat yg menyepelekan corona," tulis Dokter Berlian, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @berlianidris, Senin, 26 Juli 2021.
Dokter Berlian menceritakan kisah memilukan yang dialaminya. Sepupunya meninggal di Rumah Sakit (RS) tempatnya bekerja karena tidak mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.
Baca Juga: KontraS Layangkan Somasi Terbuka ke Presiden Jokowi Terkait Oksigen dan Tabung Langka
Atas kejadian tersebut, Dokter Berlian merasa bersalah karena tidak bisa menolong sepupunya itu.
"Sepupu saya meninggal di RS saya sendiri; sesak napas meregang nyawa, ga dapet ICU, ventilator & HFNC terpakai semua. Sangat merasa bersalah karena ga bisa nolong," katanya.
Lebih lanjut, Dokter Berlian menyentil Menko Polhukam itu dengan mengatakan terharu karena memiliki pemimpin seperti Mahfud MD.
"Yang mengharukan itu punya pemimpin seperti Bapak," ujarnya.
Bukan hanya Dokter Berlian saja yang menyesalkan cuitan Mahfud MD itu, Politisi Partai Gerindra Fadli Zon ikut menyoroti pernyataan tersebut.
Baca Juga: Artis Sinetron Azab Diterpa Isu Pelakor, Shirin Safira: Manfaatin Ah Buat Open Endorse
Melalui cuitan di akun Twitter @fadlizon, Fadli Zon mengatakan seharusnya Mahfud MD meminta maaf karena kejadian tersebut yang mempertegas bahwa pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa untuk masyarakat.
"Malah mempertegas bhw pemerintah tak bisa berbuat apa2 atas kejadian itu. Rakyat spt disuruh selamatkan diri masing2. Tak perlu didramatisir spt sinetron Ikatan Cinta," sindir Fadli. ***
