Dinilai Tak Sanggup Atasi Pandemi Covid-19, Adhie Massardi: Mundur, Cara Cepat Kurangi Korban

- 16 Juli 2021, 20:05 WIB
Mantan Juru Bicara Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Adhie Massardi ajak masyarakat panjatkan doa
Mantan Juru Bicara Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Adhie Massardi ajak masyarakat panjatkan doa /Instagram @jayasupranashow

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Sebaran harian virus Covid-19 di Indonesia kini menembus angka 56.757 orang.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 per Kamis 15 Juli 2021, kasus positif meningkat, hingga totalnya sudah mencapai 2.726.803 orang.

Pasien Covid-19 yang meninggal dunia hari ini masih bertambah  hingga sebanyak 982 orang. Total korban Covid-19 yang meninggal sudah tembus 70.192 kasus.

Baca Juga: Dokter Tirta Singgung Pemerintah: Kalau Mau PPKM, Ya Warga yang Penghasilannya Harian Diurusin

Menanggapi hal itu, Adhie Massardi mengatakan agar rakyat berdoa meminta kepada Allah SWT menyadarkan para pembesar negara untuk mundur dari jabatannya.

Dikutip dari akun Twitternya @AdhieMassardi, mantan juru bicara Presiden keempat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid ini menyebut solusi utama bangsa agar cepat mengurangi penyebaran dan selesai dari permasalahan pandemi Covid-19.

"Mundur, inilah cara cepat kurangi korban," cuit Adhie Massardi sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com, Jumat 16 Juli 2021.

Baca Juga: Penampakan Tangan Misterius di Galeri MasterChef Indonesia Bikin Netizen Bergetar

Saran doa rakyat Indonesia itu, sambung Adhie Massardi, dinilai karena pemerintah sudah tidak sanggup mengatasi persoalan bangsa.

"Doa menyadarkan rezim, doa yang paling pas bagi rakyat Indonesia adalah meminta kepada Alloh SWT agar para pembesar diberikan kesadaran bahwa mereka sesungguhnya tidak mampu atasi persoalan bangsanya," urai Adhie Massardi.

Bahkan, menurut Adhie Massardi doa menyadarkan rezim untuk mundur, harus segera dilakukan agar tidak ada lagi korban berjatuhan akibat virus Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Perpanjang PPKM Darurat Sampai Akhir Juli, Muhadjir: Bansos Tak Mungkin Ditanggung Pemerintah Sendiri

"Mau tunggu sampai angka korban berapa," tandasnya.

Sebelumnya dalam rapat paripurna dengan DPR RI Kamis 15 Juli 2021 kemarin, Sri Mulyani mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memperbanyak doa di tengah situasi darurat Covid-19 di dalam negeri.

"Marilah kita semua terus memanjatkan doa kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa agar pandemi ini dapat segera berakhir dan kita atasi dengan baik," ujarnya dalam Persidangan V Tahun 2020-2021 yang membahas pertanggungjawaban pelaksanaan APBN tahun 2020.

Baca Juga: Timnas Indonesia Bakal Gelar Pemusatan Latihan Jelang Kualifikasi Piala Asia 2023

Sri Mulyani memutuskan memangkas anggaran kementerian/lembaga (K/L) dan tunjangan keuangan daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp 31 triliun.

Katanya, pemangkasan tersebut ditujukan untuk menambah biaya penanganan Covid-19 di dalam negeri.

Selain itu, Kementerian Keuangan juga menaikkan anggaran kesehatan tahun ini dari Rp 182 triliun menjadi Rp 194 triliun, yang tujuannya juga untuk penanganan Covid-19.

Baca Juga: Pelanggar Peraturan Corona di Jakarta Akan Dipidana, Wagub Riza: Sanksi yang Lebih Berat

Namun begitu, realisasi anggaran kesehatan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 18 Juni 2021 baru sebesar Rp 39,55 triliun. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini