Faisal Basri-Sulfikar Amir Sebut Penjualan Vaksin di Kimia Farma Tindakan Biadab: yang Jualan BUMN

- 12 Juli 2021, 14:17 WIB
Ekonom senior Faisal Basri
Ekonom senior Faisal Basri /ANTARA/Wahyu Putro/


SEPUTARTANGSEL.COM - Ekonom senior INDEF Faisal Basri menyoroti rencana penjualan vaksin oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Kimia Farma.

Faisal Basri menilai bahwa rencana penjualan vaksin tersebut sebagai tindakan biadap karena pasokan vaksin di Indonesia masih terbatas.

"Pasokan vaksin masih terbatas. Praktik jualan vaksin adalah tindakan biadab," kata Faisal Basri melalui akun Twitter pribadinya @FaisalBasri, dikutip Senin, 12 Juli 2021.

Baca Juga: Penanganan Covid-19, Luhut Pandjaitan: Yang Bilang Tidak Terkendali Datang ke Saya, Saya Tunjukkan ke Mukanya

Faisal Basri meminta pemerintah melarang rencana penjualan vaksin itu, ditambah lagi yang menjual vaksin adalah BUMN.

"Pemerintah harus melarangnya, apalagi yang jualan BUMN," tuturnya.

Cuitan Faisal Basri
Cuitan Faisal Basri


Selain Faisal Basri, Sulfikar Amir, pakar sosiologi bencana Nanyang Technological University (NTU), Singapura juga menilai bahwa penjualan vaksin itu merupakan tindakan biadab.

Baca Juga: Kondisi Kesehatan Istri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Annisa Pohan Dikabarkan Semakin Parah, Begini Faktanya

"Cuma ada satu kata buat perilaku inik: BIADAB!" Kata Sulfikar dalam cuitannya.

Sulfikar mengaku telah memprediksi bahwa proyek vaksin gotong royong mengalami kebangkrutan karena banyak perusahaan yang tidak mampu membayarnya.

Oleh sebab itu, penggagas vaksin gotong royong ini menurut Sulfikar, sedang pindah haluan dengan sangat kasar yakni dengan menjualnya melalui Holding BUMN farmasi, Kimia Farma.

Baca Juga: Tak Bawa STRP, Banyak Calon Penumpang Kereta Putar Balik di Hari Pertama Pemberlakuan Regulasi Baru

"Proyek “vaksin gotong royong” (spt gw predixi) sudah bangkrut krn bnyk perusahaan gak mampu bayar. sekarang mrk putar haluan dgn sangat kasar demi profit…diatas penderitaan jutaan rakyat indonesia! ????" ucapnya.

Cuitan Sulfikar Amir
Cuitan Sulfikar Amir


Sebelumnya, Kimia Farma akan membuka klinik Vaksinasi Gotong Royong (VGR) individu atau vaksin berbayar.

Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury mengatakan, klinik Vaksinasi Gotong Royong individu dilakukan agar dapat mempercepat pembentukan kekebalan komunal atau herd immunity dengan cepat.

Baca Juga: Italia Juara Euro 2020, Donnarumma Dapat Banyak Pujian

“Pelayanan vaksinasi individu oleh Kimia Farma Group ini merupakan upaya untuk mengakselerasi penerapan vaksinasi gotong royong dalam membantu program vaksinasi Indonesia untuk mencapai herd immunity secepat-cepatnya," kata Pahala melalui keterangan tertulis, Sabtu, 10 Juli 2021.

Kimia Farma disebut akan berkolaborasi dan bersinergi dengan semua pihak untuk mempercepat vaksinasi baik melalui gotong royong maupun individu.

"Kimia Farma sebagai bagian dari holding BUMN farmasi berkomitmen untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh pihak untuk mempercepat vaksinasi nasional, baik melalui vaksinasi gotong royong perusahaan maupun individu,” ujarnya.

Baca Juga: Kimia Farma Tunda Vaksinasi Berbayar Karena Dianggap Kurangnya Sosialisasi

Dia mengatakan bahwa Vaksinasi Gotong Royong individu ini sejalan dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 19 Tahun 2021 tentang perubahan atas Permenkes No. 10/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x