SEPUTARTANGSEL.COM - Belum juga berjalan, layanan vaksinasi gotong royong berbayar sudah menuai kecaman dari berbagai kalangan.
Pasalnya, program vaksinasi gotong royong berbayar yang rencananya dilaksanakan sementara di 8 klinik Kimia Farma di 6 kota itu mengesankan negara mengambil untung dari rakyat di tengah pandemi.
Bahkan, LaporCovid-19 menyebut program vaksinasi gotong royong berbayar jelas sebuah bentuk kebohongan dan inkonsistensi nyata dari janji Presiden Joko Widodo.
LaporCovid-19 atau koalisi relawan penanganan Covid-19 menegaskan hal tersebut dalam siaran persnya, Minggu 11 Juli 2021.
Menurut LawanCovid-19 Jokowi pada Desember 2020 berjanji bahwa Vaksin Covid-19 diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat.
"Hal ini juga jelas sebuah bentuk kebohongan dan inkonsistensi nyata dari janji Presiden Joko Widodo yang menyatakan pada Desember 2020 lalu, bahwa Vaksin Covid-19 diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat," tegas LaporCovid-19 dalam siaran persnya yang diberi judul "Vaksin Gotong Royong Berbayar: Mengambil Untung di Tengah Pandemi"
Baca Juga: Vaksin Sinopharm yang Dijual Kimia Farma Disebut Hibah dari UEA, Gus Umar: Luar Biasa Zolim
"Praktik seperti ini jelas merupakan sebuah pelanggaran terhadap hak kesehatan masyarakat yang dilindungi oleh Konstitusi," tambah LaporCovid-19.