Vaksin Gotong Royong Berbayar, LaporCovid-19: Jokowi Nyata Inkonsisten

- 12 Juli 2021, 11:33 WIB
Presiden Joko Widodo menerima suntikan dosis kedua vaksin Covid-19 pada Rabu, 27 Januari 2021, di sisi barat halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta.
Presiden Joko Widodo menerima suntikan dosis kedua vaksin Covid-19 pada Rabu, 27 Januari 2021, di sisi barat halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta. /Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr./

SEPUTARTANGSEL.COM - Belum juga berjalan, layanan vaksinasi gotong royong berbayar sudah menuai kecaman dari berbagai kalangan.

Pasalnya, program vaksinasi gotong royong berbayar yang rencananya dilaksanakan sementara di 8 klinik Kimia Farma di 6 kota itu mengesankan negara mengambil untung dari rakyat di tengah pandemi.

Bahkan, LaporCovid-19 menyebut program vaksinasi gotong royong berbayar jelas sebuah bentuk kebohongan dan inkonsistensi nyata dari janji Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Kimia Farma Jual Vaksin Gotong Royong Individu, Budayawan Sujiwotedjo Langsung Mention Jokowi Minta Distop

LaporCovid-19 atau koalisi relawan penanganan Covid-19 menegaskan hal tersebut dalam siaran persnya, Minggu 11 Juli 2021.

Menurut LawanCovid-19 Jokowi pada Desember 2020 berjanji bahwa Vaksin Covid-19 diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat.

"Hal ini juga jelas sebuah bentuk kebohongan dan inkonsistensi nyata dari janji Presiden Joko Widodo yang menyatakan pada Desember 2020 lalu, bahwa Vaksin Covid-19 diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat," tegas LaporCovid-19 dalam siaran persnya yang diberi judul "Vaksin Gotong Royong Berbayar: Mengambil Untung di Tengah Pandemi"

Baca Juga: Vaksin Sinopharm yang Dijual Kimia Farma Disebut Hibah dari UEA, Gus Umar: Luar Biasa Zolim

"Praktik seperti ini jelas merupakan sebuah pelanggaran terhadap hak kesehatan masyarakat yang dilindungi oleh Konstitusi," tambah LaporCovid-19.

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah