BEM UI Dipanggil Rektorat Karena Sebut Jokowi The King of Lip Service, Tuai Pro Kontra Sejumlah Tokoh'

- 28 Juni 2021, 06:55 WIB
BEM UI, mahasiswa UI dan Ikatan Alumni Lintas Almamater melakukan aksi dan rapat akbar Gerakan Anti Korupsi di kampus UI Salemba, Jakarta, 20 Maret 2015. Mereka menuntut pemerintah memperkuat KPK, mereformasi Polri dan lembaga peradilan.
BEM UI, mahasiswa UI dan Ikatan Alumni Lintas Almamater melakukan aksi dan rapat akbar Gerakan Anti Korupsi di kampus UI Salemba, Jakarta, 20 Maret 2015. Mereka menuntut pemerintah memperkuat KPK, mereformasi Polri dan lembaga peradilan. /ANTARA/M Agung Rajasa./

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dipanggil oleh pihak Rektorat UI pada Minggu, 27 Juni 2021.

Hal itu dikarenakan BEM UI menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai 'The King of Lip Service' melalui media sosial Twitter dan Instagram-nya pada Sabtu, 26 Juni 2021.

Pemanggilan BEM UI tersebut menuai pro kontra dari sejumlah tokoh nasional, baik dari kalangan aktivis, akademisi, hingga politisi.

Berikut ini merupakan tanggapan dari beberapa tokoh nasional atas pemanggilan terhadap BEM UI karena menyebut Jokowi The King of Lip Service melalui akun Twitter-nya masing-masing.

 

Direktur Nahdlatul Ulama (NU) Online, Savic Ali

Savic Ali  menilai kehidupan akademik sebuah kampus sudah tidak lagi sehat jika protes yang dilakukan mahasiswa berujung pada panggilan dari pihak rektorat.

“Jika rektorat udah manggil-manggil mhsw urusan protes, artinya kehidupan akademiknya udah gak sehat. Dan yang bikin gak sehat biasanya pulitik,” tulis Savic Ali, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @savicali pada Minggu, 27 Juni 2021.

Halaman:

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x