Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Rektorat Universitas Indonesia (UI) memanggil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI dan 9 anggota lainnya.
Diduga, pemanggilan itu buntut dari unggahan BEM UI yang mengkritik pemerintah dan memberi gelar Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai 'The King of Lip Service'
Menyikapi hal tersebut, Politisi Partai Demokrat Hinca Pandjaitan pertanyakan pemanggilan itu.
Baca Juga: BEM UI Sebut Jokowi The King of Lip Service, Ade Armando: Dulu Masuk UI, Nyogok Ya?
Dikutip dari akun Twitternya @hincapandjaitan, Sekjen partai Demokrat ini mengatakan, mengapa jika kritik presiden mahasiswa harus dimintai keterangan.
"Mengapa mereka harus diminta keterangan oleh kritik yang dibuat pada Presiden," tulis Hinca di Twitternya, seolah memang sewajarnya mahasiswa atau siapa pun dapat mengkritik Presiden lanjutnya, seolah menyindir pemanggilan pihak rektorat tersebut.
Dalam tulisan yang sama di medsosnya, Hinca menyebutkan apakah kritik teman-teman BEM UI tidak terlalu terang, maka harus ada klarifikasi atau semacam pemanggilan itu.
"Atau justru terang sekali, sehingga menyilaukan," sebut Hinca. ***
