Survei SMRC: Mayoritas Warga Berpendidikan Tinggi Menolak Jokowi Calonkan Lagi di Pilpres 2024

- 21 Juni 2021, 08:51 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Foto: Instagram/@jokowi/Instagram/@jokowi


SEPUTARTANGSEL.COM - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan mayoritas warga Indonesia berpendidikan tinggi menolak gagasan pencalonan kembali Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2024 mendatang.

Dari hasil survei tersebut, sebanyak 75 persen warga berpendidikan tinggi menolak pencalonan Jokowi ketiga kalinya. Sementara yang mendukung hanya 20 persen.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Komunikasi SMRC, Ade Armando dalam peluncuran hasil survei nasional SMRC bertajuk “Sikap Publik Nasional terhadap Amendemen Presidensialisme dan DPD” yang dilakukan secara daring pada Minggu, 20 Juni 2021, di Jakarta, dikutip dari laman Saiful Mujani, Senin 21 Juni 2021.

Baca Juga: Euro 2020: Italia Catat Rekor Sempurna, Melaju ke-16 Besar Kalahkan Wales

"Sekitar 75 persen warga berpendidikan tinggi Perguruan Tinggi menolak pencalonan tersebut dan hanya 20 persen yang mendukung," kata Ade.

Selain warga berpendidikan tinggi, Ade juga mengungkapkan bahwa secara umum mayoritas warga Indonesia tidak setuju Jokowi kembali maju pada Pilpres 2024.

Warga yang tidak setuju mencapai kurang lebih 53 persen. Masyarakat yang setuju juga tidak sedikit, yakni sekira 40,2 persen.

Baca Juga: Marc Marquez Ungkap Kegembiraannya Kembali Naik Podium Juara MotoGP di Sachsenring

Meski begitu, terdapat perbedaan pandangan antar kelompok latar belakang pendidikan, penghasilan, dan agama dalam hal dukungan dan penolakan terhadap gagasan Jokowi maju ke Pilpres 2024.

Dilihat dari latar belakang pendidikan, terdapat 75 persen warga dengan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi yang menolak pencalonan kembali Jokowi sebagai capres 2024, sementara hanya 45 persen warga berpendidikan SD yang juga menolak gagasan tersebut.

Sementara dari tingkat penghasilan, terdapat 62 persen warga dengan penghasilan di atas Rp2 juta rupiah per bulan yang menolak gagasan pencalonan kembali Jokowi, sementara hanya 43 persen warga berpenghasilan di bawah Rp 1 juta rupiah per bulan yang juga menolak gagasan tersebut.

Baca Juga: 7 Kriteria Penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 Juta Kemnaker, Simak Daftarnya

Perbedaan juga terlihat dalam hal kelompok agama. Di kalangan warga beragama Islam, 59 persen menolak pencalonan kembali Jokowi di Pilpres 2024.

Sementara yang mendukung hanya 35 persen. Sebaliknya di kalangan warga beragama non-Islam, 76 persen menyatakan mendukung pencalonan kembali Jokowi, sementara yang menolak 13 persen.

Survei oleh SMRC itu dilakukan pada 21-28 Mei 2021, melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1072 responden yang dipilih melalui metode penarikan sampel random bertingkat (multistage random sampling). Margin of error penelitian ± 3,05 persen.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x