Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Ustadz Adi Hidayat mengaku siap untuk membawa permasalahan yang menyeret dirinya terkait tuduhan penggelapan dana kemanusiaan untuk warga Palestina itu ke ranah hukum.
Sontak, keputusan sikap Ustadz Adi Hidayat untuk melaporkan tuduhan kepada pihak kepolisian itu membuat Aktivis dari Nahdlatul Ulama (NU) Mohamad Guntur Romli ikut memberikan komentarnya.
Hal ini disampaikan oleh Mohamad Guntur Romli atau kerap disapa Gun Romli melalui cuitan akun Twitter pribadinya @GunRomli pada Senin, 31 Mei 2021.
Baca Juga: Politisi Partai Demokrat Andi Arief Sebut Pancasila Bukan Asli dari Indonesia
"Adi Hidayat (UAH) itu merasa difitnah atau cuma baper? Kok sampe lapor polisi segala?", kata Gun Romli, seperti dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @GunRomli, pada Selasa, 1 Juni 2021.
Gun Romli menilai bahwa Ustadz Adi Hidayat tidak perlu membawa permasalahan itu kepada pihak Kepolisian.
Sebab, dirinya mengatakan Ustadz Adi Hidayat hanya perlu memberikan bukti transfer apabila merasa telah menyerahkan hasil donasi sebesar Rp30 miliar, yang didedikasikan untuk warga palestina tersebut.
Baca Juga: Bikin Takjub, Walau Tunanetra Berhasil Menaklukkan Puncak Tertinggi di Dunia
"Kalau dia merasa sudah serahkan 30 M, tunjukkan saja BUKTI TRANSFER nya," kata Gun Romi dalam pernyatannya.
Politisi PSI itu menilai bahwa betapa pentingnya bukti transfer dalam permasalahan itu, sehingga tidak perlu membuang waktu untuk menunggu hasil audit.
"Katanya uang 30 M dibagi 3, kasi unjuk aja bukti-bukti transfernya, mudah itu. Gak perlu nunggu audit, gak perlu auditor," tulis Gun Romli.
Baca Juga: Najwa Shihab Pernah Jadi Korban Pelecehan Seksual Kenek Angkot, Nana: Ada Apa di Kepala Peleceh?
"Kalau dia bisa nunjukkan bukti2 transfer sejumlah 30M, dia baru boleh merasa difitnah dibilang tdk sampein hasil donasi," tambah Gun Romli.
Menurut Gun Romli, karena Ustadz Adi Hidayat telah mengambil jalur hukum, maka perlu untuk mengumpulkan bukti yang valid.
"Karena Adi Hidayat (AH) sudah pake jalur hukum, maka dia harus siapkan bukti yg valid," kata Gun Romli.
Baca Juga: Pejabat Hamas: Kami Sudah Mulai Produksi Rudal Baru
Selain itu, menurut Gun Romli, pintu keraguan yang dilayangkan kepada Ustadz Adi Hidayat itu masih akan terbuka lebar selama dirinya belum dapat menunjukkan bukti transfer Rp30 miliar dalam proses penyaluran bantuan warga Palestina tersebut.
"Kalau dia belum pernah menunjukkan bukti2 transfer 30 M dalam proses penyerahan donasi, memang masih terbuka ruang pertanyaan dan keraguan. Kalau kemudian dia merasa difitnah, itu keterlaluan dan baper," cuit Gun Romli.
Sebelumnya, Ustadz Adi Hidayat secara tegas menyatakan informasi yang menggiring namanya berupa fitnah yang telah melakukan penggelapan uang itu adalah berita yang keliru.
Baca Juga: Film Prancis Ungkap Putra Mahkota Saudi Membeli Lukisan Yang Katanya Karya Leonardo da Vinci
Dia juga menyayangkan adanya sikap dari akun-akun penebar kebencian yang justru membuat kegaduhan yang tidak benar.
Untuk itu, dirinya meminta agar semua pihak dapat berhenti untuk menyebarkan isu-isu yang tidak beralasan agar dapat menciptakan kedamaian.
"Saatnya kita hidup damai, tentram, bagi orang-orang yang mau kedamaian, tapi kalau masih ngeles, masih merasa biasa, masih tertawa-tawa dalam kesalahan yang tidak mau disadari, maka alangkah baiknya kita menegakan keadilan," kata Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad (UAS) Ditangkap Kepolisian Karena Terlibat Investasi Bodong, Begini Faktanya
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Ustadz Adi Hidayat telah berhasil mengumpulkan penggalangan dana sebesar Rp30 miliar untuk warga Palestina dalam kurun waktu 6 hari.
Adapun hasil donasi kemanusiaan itu dikabarkan telah disalurkan dalam tiga hal.
Adapun rinciannya tersebut berupa bantuan sebesar Rp14,3 miliar yang telah diserahkan kepada pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca Juga: Jadilah Investor Cerdas, Ini Cara Menghindari Investasi Bodong
Selanjutnya, sisa uang Rp10 miliar telah disalurkan kepada Lembaga Kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) Indonesia yang ada di Gaza. Bantuan tersebut berupa makanan, obat-obatan, ambulan, hingga santunan bagi warga Palestina
Selain itu, sisa uang bantuan kemanusiaan itu diberikan untuk mendukung pendidikan warga Palestina di Perguruan Tinggi di Indonesia.***
