Upacara Mulang Pakelem dan Tabur Bunga Forkopimda Bali, Sebagai Penghormatan Untuk Prajurit KRI Nangggala 402

- 30 April 2021, 01:40 WIB
Forkompinda Bali melakukan upacara Mulang Pakelem dan Tabur Bunga.
Forkompinda Bali melakukan upacara Mulang Pakelem dan Tabur Bunga. /Foto: PMJ News/ Polri TV/

SEPUTARTANGSEL.COM - Forkopimda Bali melakukan upacara mulang pakelem dan tabur bunga untuk menghormati prajurit KRI Nanggala 402 yang gugur.

Upacara dilakukan di Pelabuhan Penyebrangan Penyeberangan Labuhan Lalang, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, hari ini Kamis 29 April 2021.

Sebagai bentuk pengormatan untuk 53 prajurit KRI Nanggala 402 yang gugur saat menjalankan tugas di perairan laut Bali Utara.

Baca Juga: Survei GDC, Dampak Pandemi Covid-19, 44% Pengembang Sebut Banyak Game Tertunda

Baca Juga: Perdana Game SpongeBob Squarepants: Krusty Cook-Off, Tersedia di Nintendo Switch

Gubernur Bali Wayan Koster, mengatakan upacara ini sebagai bentuk kepedulian dan rasa cinta terhadap prajurit TNI yang gugur.

"Upacara pakelem ini sebagai wujud kepedulian, rasa kasih dan cinta kepada prajurit TNI yang gugur dalam peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan laut Bali Utara," terang Gubernur Bali Wayan Koster. Dikutip SeputarTangsel.Com dari PMJ News, 30 April 2021.

Dalam kesempatannya, Wayan Koster sampaikan bela sungkawa atas gugurnya para Prajurit KRI Nanggala 402.

Baca Juga: Presiden Jamin Dana Pendidikan Hingga S1 dan Rumah Kepada Keluarga Awak KRI Nanggala 402

Baca Juga: Haji di Masa Pandemi, ini Kata Praktisi Haji Soal Pengganti Jika Tidak Arba'in

"Atas nama pemprov dan masyarakat Bali. Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya prajurit TNI dalam peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402. Mereka dapat kita sebut pahlawan," ungkap Wayan Koster.

Upacara penganugrahan tanda jasa, Bersama Gubernur, hadir Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Kapolda Bali, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, dan pejabat forkopimda se-Bali.

Dalam upacara mulang pakelem, turut hadir keluarga korban almarhum Mayor Laut (P) I Gede Kartika, yaitu Wayan Dharmanta yang merupakan paman korban.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di India Capai 18 Juta Dalam Hitungan Jam, Hotel dan Gerbong Kereta Disulap Jadi Rumah Sakit

Kemudian upacara pemanggilan roh, Wayan Dharmanta mengatakan, sebelumnya keluarga sudah datang ke Pelabuhan Celukan Bawang untuk melakukan upacara ngedetin untuk memanggil roh sebagai bagian dari prosesi upacara dalam Hindu.

"Kami masih menunggu proses evakuasi yang dilakukan oleh pemerintah bersama tim gabungan untuk proses upacara selanjutnya. Nantinya upacara akan dilakukan ketika jasad dari almarhum berhasil ditemukan oleh tim evakuasi," jelasnya.

Adapun upacara Mulang Pakelem dilakukan dengan tujuan memohon dan menjaga keharmonisan alam semesta.

Baca Juga: Google Perluas Sistem Deteksi dan Peringatan Gempa Berbasis Android

Adapun pakelem berarti menenggelamkan sesajen/yadnya di air, baik air laut, danau, atau kepundan gunung. Karena danau dan laut adalah sumber air yang tentu amat penting bagi kehidupan manusia.

Proses pertama dilakukan secara Agama Hindu, yang dipimpin oleh Ida Pandita Dukuh Tri Budha Natha Gni Nanda.

Dan diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua MUI Bali dan prosesi upacara mulang pakelem dan tabur bunga oleh para pejabat Forkopimda se-Bali bersama undangan lainnya ke laut.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini