Ramadhan Tiba, Anggota MPR Ajak Masyarakat Saling Menjaga Toleransi

- 13 April 2021, 09:39 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Sumber: Pixabay / John Peter/

SEPUTARTANGSEL.COM – Memasuki Ramadhan 1442 H, anggota MPR dari Fraksi Partai Kedadilan Sejahtera (PKS) Bukhori Yusuf mengajak agar seluruh masyarakat untuk menjunjung toleransi dan menyemarakkan bulan suci dengan saling menghargai.

Seruan tersebut diucapkan Bukhori pada sebuah seminar bertema “Menjaga Toleransi di Bulan Suci Ramadhan” yang diselenggarakan di Gedung Nusantara ruang Media Center MPR/DP/DPD, Senayan, Jakarta pada hari Senin, 12 April 2021.

Dalam uraiannya, Bukhori menjelaskan pentingnya setiap masyarakat menjunjung kebebasan tanpa bertentangan dengan asas agama sesuai dengan pasal 28c Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Baca Juga: Catat, Kementerian Agama Buka Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Timur Tengah 2021

Baca Juga: Memori 12 April: Yuri Gagarin Manusia Pertama yang Meluncur ke Ruang Angkasa

“Sebenarnya juga kalau kita lihat di dalam pasal 28 terkait dengan hak asasi,  khususnya terkait dengan masalah kebebasan, maka di pasal 28c yang terakhir itu,  dijelaskan bahwa dalam melaksanakan kebebasan itu tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang luhur, tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama,“ kata Bukhori.

“Sehingga kalau kita bicara tentang masalah Ramadhan sebagai salah satu bentuk implementasi ketundukan seorang hamba kepada Allah, sebagai seorang muslim dalam melaksanakan ibadah, maka di sini merupakan suatu hak, meskipun kita juga melihat bahwa ada pihak lain yang tidak melaksanakan ibadah Ramadhan,” sambungnya.

Dirinya juga menghimbau kepada pihak-pihak baik yang melaksanakan ibadah puasa ataupun yang tidak melaksanakan ibadah puasa untuk saling menghormati dan menjaga sikap. Sebab masalah tersebut adalah hal yang tidak bisa dipaksakan.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Tidak Diwajibkan Puasa Ramadhan, Muhammadiyah: Masuk ke Dalam Golongan Orang Sakit

Baca Juga: Soal Larangan Mudik Lebaran 2021, Semua dipukul Rata Tak Terkecuali Untuk Kendaraan Ini

“Dalam melaksanakan ajaran ibadah puasa,  itu kemudian emang nggak ada pihak lain yang bisa menghentikan, tidak ada pihak lain yang mengganggu dan tidak ada pihak lain kemudian memaksa dan seterusnya,” tutur Bukhori.

Sikap toleran yang baik dan moderat menurut politisi Partai PKS tersebut adalah di satu pihak orang yang tidak berpuasa tidak boleh melarang yang berpuasa dan disisi lain orang yang berpuasa tidak boleh memaksa orang yang tidak berpuasa.

“Jadi di satu sisi, kita tidak boleh melarang tapi di satu sisi kita juga tidak boleh memaksa antara memaksa dan melarang inilah sebenarnya,  ketika tidak terjadi itulah yang disebut dengan toleran. Kalau sikap ini kemudian terjadi, terbangun  dalam kehidupan kita,  maka sudah tidak pernah akan terjadi yang namanya intoleransi dalam melaksanakan ajaran agama, ini  yang pertama yang perku saya tegaskan.” tutur Bukhori.

Baca Juga: Musibah Dialami Eros Djarot Kemarin Minggu

Baca Juga: Tugu Pamulang Viral di Media Sosial, Ini Penjelasan Pemda

Dalam membangun toleransi Bukhori menyatakan bahwa perlu ada koridor etika, tradisi, dan kebebasan positif, jika koridor tersebut ditaati maka akan terbangun rasa toleransi dan iklim saling memahami.

“Karena itu kemudian di dalam membangun toleransi itu diperlukan adanya satu koridor-koridor tentang masalah tradisi, koridor tentang keadaban, etika, kebiasaan yang positif , kalau koridor-koridor tadi itu kemudian dijadikan sebagaiuntuk membangun sebuah toleransi maka yang terjadi adalah kehidupan saling memahami, saling mengerti dan saling memperkuat tidak ada saling menegasikan apalagi saling menghina dan seterusnya.” kata Bukhori.***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

x