Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19 Tegaskan Setiap Kegiatan Wajib Patuh Protokol Kesehatan
Alissa menambahkan bahwa dominasi politik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) masih kuat saat ayahnya menjabat sebagai Presiden.
Transisi Orde Baru ke Reformasi mengalami gejolak politik yang hebat. Karena itu Gus Dur memisahkan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan polisi waktu.
“Jangan lupa, dulu konteksnya 32 tahun dengan angkatan bersenjata yang bisa lakukan segalanya, juga rekayasa. Justru itu alasan Gus Dur memisahkan ABRI jadi TNI dan Polri,” tulis Alissa.
Baca Juga: Teroris Serang Mabes Polri, Komedian Pandji: Teroris Ini Merasa Dirinya Rambo
Alissa Wahid menyampaikan fakta bahwa jaringan teroris seperti Jamaah Ansharut Daulah (JAD) adalah ancaman nyata. TNI dan polisi menjadi incaran mereka.
“Konteks sekarang, aksi-aksi jaringan teroris termasuk JAD lebih banyak ke markas/pos militer dan polisi, selain ke rumah ibadah.”
Keterangan Alissa Wahid tersebut sekaligus menjawab unggahan potongan video di media sosial tentang konspirasi di balik pengeboman. Dalam potongan video itu mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur terlibat dalam wawancara dalam bahasa Inggris.
Baca Juga: Apa Alasan Film Venom: Let There Be Carnage Mundur Tayang?