SEPUTARTANGSEL.COM- Beredar video dari Dr. Mery Kusumawati, istri almarhum Ventje Rumengkang, yang berisi cerita ungkapan Ventje Rumengkang soal perpecahan dan penurunan Partai Demokrat, pada 19 Maret 2021.
Mery Kusumawati mengungkapkan kebahagiaan dengan adanya KLB Partai Demokrat. Menurut Mery perpecahan di Partai Demokrat sudah diperkirakan oleh Almarhum suaminya, Ventje Rumengkang.
"Almarhum akan merasa bahagia perjuangannya diteruskan oleh teman-teman penyelenggara KLB Partai Demokrat. Semua terjadi karena gejolak hati," buka Mery.
Baca Juga: Jubir: Cegah Kerumunan, Tak Ada Registrasi Vaksinasi di Grab Vaccine Center
Baca Juga: Komentari Habib Rizieq yang Sering Kali Diam Saat Persidangan, Ferdinand Hutahaean: Cari Masalah!
Mery juga mengungkapkan kesedihan yang dirasakan suaminya, ketika Partai Demokrat mengalami kemunduran, dan kemerosotan kursi di DPR.
"Partai Demokrat dibangun dengan berdarah-darah oleh 99 orang bersama DPD, kini Partai Demokrat dimiliki oleh keluarga Cikeas," ujar Mery.
Vera Febyanthy anggota DPR RI, Waketum DPP Partai Demokrat yang juga putri Ventje Rumengkeng melalui akun twitternya @VeraRiyanti yang diunggah pada 19 Maret 2021 memprotes apa yang disampaikan Mery Kusumawati.
Bahkan Vera mengatakan apa yang dikatakan Mery Kusumawati adalah bohong, hanya mencari sensasi.
Baca Juga: Setelah Bercerai dengan Rohimah, Kini Hidup Kiwil Menderita di Saat Mantan Istri Berbahagia?
"Saya pastikan apa yg disampaikan perempuan bernama Mery itu soal Papa saya alm. Ventje Rumengkang, adlh bohong, hanya cari sensasi," tulis Mery Kusumawati.
Vera mengatakan bahwa ia bersama almarhum papanya, Ventje Rumengkang bersama mendirikan Partai Demokrat.
Vera termasuk salah satu pendiri Partai Demokrat No 18.
"Sbg pendiri bersama alm Papa saya, sy tahu persis semua ttg PD," tulis Vera.
Baca Juga: Remaster Game Life Is Strange: True Colors, Square Enix Umumkan Akan Tersedia di Beberapa Konsol
Vera pun menyebut bahwa unggahan Mery Kusumawati hanya mencari popularitas alias pansos.
"Perempuan itu tahu apa? Politisi bukan. Hanya manusia pansos yg cari popularitas," ungkapnya. ***