Bentrok Warga dan Ormas di Pancoran, Kontras Unggah Kronologinya, Setidaknya 20 Warga Mengalami Luka

- 18 Maret 2021, 12:56 WIB
ILUSTRASI bentrokan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah  menyampaikan belasungkawa dan prihatin atas peristiwa pembantaian satu keluarga dan pembakaran sejumlah rumah di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Jumat, 27 November 2020.
ILUSTRASI bentrokan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah  menyampaikan belasungkawa dan prihatin atas peristiwa pembantaian satu keluarga dan pembakaran sejumlah rumah di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Jumat, 27 November 2020. /Dok. Pikiran Rakyat./

SEPUTARTANGSEL.COM- Bentrokan terjadi di Gang Buntu II, Pancoran, Jakarta Pusat semalam, 17 Maret 2021, sekitar pukul 22.00 WIB.

Menurut unggahan Kontras, bentrokan terjadi karena warga Pancoran disebabkan warga Pancoran mempertahankan tanah yang telah mereka tempati sejak lama.

Melalui unggahan Kontras di akun twitter @KontraS pada 18 Maret 2021 yang dicuitkan sejak pagi sekitar pukul 07.00. 

Baca Juga: Doa Bersama Hari Ini di Museum Kebangkitan Nasional

Baca Juga: Tim Bulu Tangkis Indonesia Gagal Berlaga di All England dan Menyampaikan Protes ke BWF

Disebutkan dalam cuitan tersebut bahwa bentrokan yang terjadi sebagai kekerasan yang diperoleh warga karena mempertahankan tanahnya dari penggusuran. 

"Salah satu momen puncak eskalasi kekerasan semalam karena warga yang mempertahankan tanah yang mereka tempati sejak lama," tulis Kontras. 

Para warga mengklaim bahwa dirinya adalah korban penggusuran yang akan dilakukan oleh PT Pertamina Training and Consulting (PTC).

Baca Juga: Aa Gym Gugat Cerai Teh Ninih, Diungkap Anaknya Sendiri, Ternyata Alasannya Gegara Ini

Baca Juga: Fitur Google Chrome Sekarang Bisa Beri Teks Pada Audio Dan Video Secara Otomatis, Berguna Juga Untuk Tunarungu

Pada bentrok yang terjadi warga dihadapkan dengan Ormas. Kontras melaporkan adanya serangan lemparan batu, bom molotov hingga gas air mata yang dilakukan pada pukul 22.00. Menyebabkan warga memanas.

Hal itu juga mengakibatkan beberapa warga mengalami luka karena terkena lemparan baru dan bom molotov. 

"Berdasarkan data yg kami dapat, sebab bentrok semalam ada setidaknya 20 warga yg mengalami berbagai luka dan gangguan kesehatan," tambah Kontras. 

Baca Juga: Dukung Revisi UU Pemilu, Politisi PKS Mardani Ali Sera: Ini yang Dinamakan Merampas Hak Rakyat

Kontras juga menuliskan bahwa posko kesehatan yang tersedia tidak dapat melakukan penanganan pertama kepada warga yang luka-luka. 

"Beberapa ambulance yang dihubungi tidak bisa datang dan membantu," tulis Kontras. ***

 

Editor: Tining Syamsuriah

Sumber: Instagram @kontraS


Tags

Terkait

Terkini