Bentrok Warga dan Ormas di Pancoran, Kontras Unggah Kronologinya, Setidaknya 20 Warga Mengalami Luka

- 18 Maret 2021, 12:56 WIB
ILUSTRASI bentrokan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah  menyampaikan belasungkawa dan prihatin atas peristiwa pembantaian satu keluarga dan pembakaran sejumlah rumah di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Jumat, 27 November 2020.
ILUSTRASI bentrokan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah  menyampaikan belasungkawa dan prihatin atas peristiwa pembantaian satu keluarga dan pembakaran sejumlah rumah di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Jumat, 27 November 2020. /Dok. Pikiran Rakyat./

Baca Juga: Fitur Google Chrome Sekarang Bisa Beri Teks Pada Audio Dan Video Secara Otomatis, Berguna Juga Untuk Tunarungu

Pada bentrok yang terjadi warga dihadapkan dengan Ormas. Kontras melaporkan adanya serangan lemparan batu, bom molotov hingga gas air mata yang dilakukan pada pukul 22.00. Menyebabkan warga memanas.

Hal itu juga mengakibatkan beberapa warga mengalami luka karena terkena lemparan baru dan bom molotov. 

"Berdasarkan data yg kami dapat, sebab bentrok semalam ada setidaknya 20 warga yg mengalami berbagai luka dan gangguan kesehatan," tambah Kontras. 

Baca Juga: Dukung Revisi UU Pemilu, Politisi PKS Mardani Ali Sera: Ini yang Dinamakan Merampas Hak Rakyat

Kontras juga menuliskan bahwa posko kesehatan yang tersedia tidak dapat melakukan penanganan pertama kepada warga yang luka-luka. 

"Beberapa ambulance yang dihubungi tidak bisa datang dan membantu," tulis Kontras. ***

 

Halaman:

Editor: Tining Syamsuriah

Sumber: Instagram @kontraS


Tags

Terkait

Terkini