Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Kabar bahagia terhadap pelaku usaha ikan hias menyambut hadirnya Pusat Ikan Koi dan Maskoki Nusantara yang dapat mendorong majunya industri ikan hias dalam negeri.
Ikan hias kini menjadi primadona dikalangan pecinta ikan hias, tidak hanya diminati oleh masyarakat Indonesia saja, tetapi juga berada di luar negeri.
Berdasarkan catatan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ekspor ikan hias Indonesia senilai 33 Juta Dollar Amerika Serikat (AS) di tahun 2019, kenaikan yang sangat signifikan apabila dibandingkan tahun 2012 sebelumnya yang hanya 21 Juta Dollar AS.
Melihat potensi besar tersebut, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono dirikan pusat Industri Ikan Hias Nasional dan Pusat Koi dan Maskoki Nusantara di raiser Ikan Hias Cibinong, Bogor Jawa Barat pada Minggu, 7 Maret 2021.
Baca Juga: Kaesang Menjawab, Aku Juga Dimaki-Maki tapi Yo Wislah Aku Diam Aja
Baca Juga: Dua Kubu Partai Demokrat ke Kemenkumham, Ferdinand Hutahaean: Pertarungan Dimulai
Hal tersebut, membuat angin segar bagi Industri Ikan Hias Indonesia sebagai pengekspor ikan hias nomor 5 di dunia dan menjadi terbesar di dunia tahun 2018.
Komoditas ikan hias Indonesia diantaranya napoleon wrasse, arwana, cupang hias, dan maskoki.
Negara tujuan utama ekspor ikan hias Indonesia adalah China, Amerika, Rusia, Kanada dan Singapura.
Dikutip dari laman resmi KKP pada Senin, 8 Maret 2021 Menteri Trenggono mengatakan optimalisasi potensi produksi dan ekspor ikan hias Indonesia ke pasar dunia dalam pengembangannya harus tetap memperhatikan perlindungan dan pelestarian.
Baca Juga: Menag Yaqut dan Ribuan ASN Kementerian Agama Jalani Vaksinasi Covid-19 Hari Ini
Baca Juga: Jimly Asshiddiqie Usulkan Jokowi untuk Pecat KSP, Refly Harun: Dilematis Bagi Moeldoko
Berdirinya Pusat Pengembangan dan Pemasaran Ikan Hias di Cibinong bertujuan untuk mensiasati peluang pasar baru dan meningkatkan pasar ikan hias di dunia Internasional.
Selain itu, Menteri Trenggono berharap Industri Pengembangan dan Pemasaran Ikan Hias juga dapat meningkatkan kualitas, penyangga stok, sarana edukasi dan pusat informasi ikan hias Indonesia.
“Perlu adanya perpaduan, baik itu kontes (ikan hias), training, dan juga pengembangan. Supaya bisa menggerakan wisata juga,” kata Trenggono.***
